Loading...
INDONESIA
Penulis: Kris Hidayat 18:54 WIB | Jumat, 11 April 2014

Said Aqil: Tidak Ada Perselisihan antara PBNU, PKB dan Gusdurian

Said Aqil Siroj dan Alissa Wahid. (Foto: Wikipedia/@alissawahid)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Said Aqil Siroj mengatakan, "Saya pastikan antara PBNU, PKB, dan Gusdurian tidak ada perselisihan." Aqil menilai pengirim paket yang diduga sebagai bom ke komunitas pencinta Gus Dur (Gusdurian) adalah seorang pengecut yang ingin mengadu domba. 

Paket diduga bom dikirimkan ke komunitas Gusdurian di Jalan Kalibata Timur I No. 12, Pancoran, Jakarta Selatan, dengan penerima Tarso Ngudi Nugroho. Sedangkan pengirim paket mengatasnamakan dirinya sebagai sahabat PKB dan beralamat di Jalan Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, yang merupakan alamat Kantor PBNU.

"Itu aksi pengecut. Aksi orang yang berusaha mengadu domba PBNU, PKB, dan Gusdurian," kata Said Aqil di Jakarta, Jumat (11/4). PBNU kemudian meminta polisi mengusut kejadian itu, menangkap pelaku dan mengungkap motif pengiriman paket tersebut.

"Mudah bagi polisi untuk mengetahui siapa pengirimnya. Polisi harus mengusutnya sampai tuntas," kata Said Aqil.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, "Setelah dilakukan identifikasi oleh Tim Gegana paket yang diterima Gusdurian, dipastikan bukan bahan peledak." Paket dalam kemasan kardus tersebut berisikan lima kembang api dan 20 biji paku.

Gusdurian Diminta Tidak Terprovikasi

Sementara itu melalui siaran pers yang disampaikan melalui website gusdurian.net, Alissa Wahid, Koordinator Jaringan GUSDURian Indonesia, meminta seluruh gusdurian yang tergabung dalam Jaringan GUSDURian Indonesia untuk bersikap tenang, sabar, dan tidak terprovokasi. Dengan menegaskan bahwa Jaringan Gusdurian Indonesia (JGD) adalah bagian dari sayap gerakan kultural keluarga Ciganjur dan tidak terlibat dalam politik praktis. Selama ini kegiatan JGD memfokuskan kegiatan-kegiatannya pada upaya pengembangan masyarakat sipil dalam ranah kebhinnekaan, demokrasi, dan Hak Asasi Manusia.

Dalam siaran pers tersebut juga dijelaskan Saudara Tarso Ngudinugroho, nama yang dituliskan dalam penerima paket diduga bom, bukanlah bagian dari kepengurusan Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian Indonesia, yang berpusat di kompleks kediaman KH Abdurrahman Wahid di Ciganjur.

Alisa Wahid juga mendukung pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk mendalami dan mengungkap pelaku maupun motif pengiriman paket tersebut. Dalam siaran persnya Alissa Wahid juga meminta semua pihak untuk menjaga kerukunan dan ketenangan di dalam panasnya atmosfer politik Indonesia dewasa ini, ternasuk mewaspadai upaya-upaya provokasi memancing perselisihan untuk merusak kerukunan tersebut. (Ant)                 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home