Loading...
RELIGI
Penulis: Endang Saputra 10:31 WIB | Selasa, 02 Juni 2015

Said Berpesan Ibadah Puasa Harus Dijalankan Dengan Ikhlas

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj. (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH  Said Aqil Siroj berpesan kepada umat Islam untuk menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadan harus dilakukan dengan sabar dan ikhlas.

"Bulan Ramadan adalah bulan yang paling tepat untuk melatih kesabaran dan keikhlasan para hamba Allah dalam beribadah," kata Said saat ditemui satuharapan.com di Gedung PBNU, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Senin (2/6).

"Kepada umat lain harus menghormati kesucian bulan Ramadan," tambah dia.

Selain itu, kata Said untuk menghadapi bulan suci Ramadan ini sejumlah sekolah biasanya telah menyiapkan pengajian agama Islam yang dikenal dengan pesantren Ramadan. Namun hendaknya perlu juga waspada lantaran ini dimanfaatkan kalangan tertentu untuk menyebarkan Islam garis keras.

"Harus diwaspadai dengan Islam garis keras (Wahabi) Kalau pesantren pasti bukan Wahabi pesan NU 22.000 Pesantren pasti tidak ada satupun Wahabi, apa lagi teroris dipesantren tidak ada satupun teroris,” kata dia.

Sebelumnya Ustadz Bukhori Muslim dalam ceramahnya di Musholla Utama PBNU beberapa waktu lalu mengatakan bulan Ramadan adalah bulan yang paling tepat untuk melatih kesabaran dan keikhlasan para hamba Allah dalam beribadah. Bulan Ramadan juga merupakan bulan yang paling tepat bagi orang-orang mukmin untuk memperbanyak amalan ibadah sunnah, terutama ibadah ghoiru mahdhoh (ibadah yang tidak terikat waktu, tempat dan tatacara tertentu).

Dalam berpuasa, memang banyak cobaannya. Perut yang lapar dapat menjadikan seseorang dengan mudah kehilangan kesabaran dan terpancing emosinya, jika tidak selalu menjaga niat dan keikhlasan ibadahnya. Karenanya, selama berpuasa, orang mukmin hendaknya selalu berdzikir (mengingat Allah) untuk agar dapat mengontrol emosinya.

Menurutnya, meski berpuasa, orang mukmin tetap diharapkan dapat tetap produktif.

Bukhori mengatakan, orang mukmin hendaknya tidak hanya bermalas-malasan saja, meskipun energi tubuh tidak sepenuh dan sebugar ketika tidak berpuasa. Meski tidur juga merupakan ibadah, namun hendaknya orang yang berpuasa tidak hanya tiduran saja seharian.

"Jangan hanya karena alasan berpuasa, lalu Kita menikmati tidur seharian tanpa berbuat apa-apa. Jika memang waktunya senggang, Kita dapat memperbanyak ibadah dengan senantiasa berdzikir dan membaca shalawat," kata  Bukhori seperti dikutip dari nu.or.id.

Ustadz yang aktif berkhidmad di Lembaga Dakwah nahdlatul Ulama (LDNU) ini menambahkan, seseorang harus menjalankan ibadah puasanya dengan ikhlas, sehingga dapat menikmati dua kebahagiaan setelahnya, yakni ketika berbuka dan ketika "bertemu" dengan Tuhannya.

"Karena keagungan ibadah puasa, bahkan tidur pun dicatat oleh Allah sebagai ibadah. Maka tentu mereka yang terjaga dan senantiasa berdzikir, membaca sholawat, atau tadarrusan alquran, akan mendapatkan pahala yang dan kecintaan Allah yang berlipat-lipat," katanya.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home