Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 07:48 WIB | Jumat, 27 Januari 2017

Sandiaga: Birokrasi Belum Layani Perkembangan Dunia Usaha

Sandiaga: Birokrasi Belum Layani Perkembangan Dunia Usaha
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Salahuddin Uno (tengah) beberapa saat setelah memberi materi di Seminar OKOCE, hari Kamis (26/1), di Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Center, Jl. Turi II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Foto-foto: Prasasta Widiadi)
Sandiaga: Birokrasi Belum Layani Perkembangan Dunia Usaha
Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Salahuddin Uno saat memberi materi di Seminar OKOCE, hari Kamis (26/1), di Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Center, Jl. Turi II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Sandiaga Salahuddin Uno, mengemukakan birokrasi yang ada saat ini belum mampu melayani perkembangan dunia usaha yang kian cepat. 

“Birokrasi seharusnya melayani, dan harusnya berdampak kepada masyarakat. Sekarang di masyarakat itu banyak sekali pengangguran, lapangan kerja kurang,” kata Sandiaga di Seminar OKOCE (One Kecamatan One Center Entrepreneurship), pada hari Kamis (26/1), di Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Center, Jl Turi II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sandiaga mengemukakan birokrasi di Jakarta yang dia anggap kurang melayani seharusnya melakukan perubahan terutama saat ingin melayani sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jakarta. Ia mengemukakan satu-satunya jawaban adalah OKOCE,  yang menurut dia cocok untuk diterapkan.

“Program OKOCE ini adalah program yang saat ini sudah menjadi referensi. Karena setelah dilihat, ini adalah sebuah program yang menyatukan semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, dunia usaha, komunitas, akademisi, maupun juga para calon entrepreneur untuk bergabung,” kata Sandiaga.

Ia mengatakan dalam OKOCE, dia juga ingin memastikan pengusaha pemula dapat memulai usaha dari rumah masing-masing, sehingga dia berjanji tidak akan mempersulit masyarakat yang mengembangkan UMKM.

Ia menjelaskan, pengusaha pemula yang ingin memulai usaha dari rumah, kegiatan tersebut terwadahi dalam program bernama Garasi Inovasi.

“Kami punya program bernama Garasi Inovasi. Dengan ini, kita memastikan bahwa setiap perusahaan rintisan boleh memulainya dari rumah sendiri. Selama tidak mengganggu, juga tidak mengeluarkan limbah yang merusak," kata Sandi.

Pengusaha pemula, kata Sandi, tidak mungkin mulai di gedung, atau ruko (rumah toko), karena kemungkinan akan terlalu lama untuk mendapat perizinan. “Pemerintah daerah bisa memfasilitasi kemudahan itu," kata Sandi.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home