Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 15:49 WIB | Kamis, 13 Oktober 2016

Santri di Perbatasan Ikut Mushaf Alquran

Sejumlah santriwati menulis mushaf Alquran bersama dengan ratusan santri lainnya yang digelar di kantor Kementerian Agama dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional. (Foto: Dok. satuharapan.com/Dedy Istanto)

NUNUKAN, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 200 santri yang merupakan putera-puteri Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di wilayah perbatasan, Nunukan, Kalimantan Timur, ikut bersemangat, menggores pena menulis 30 juz mushaf Alquran sebagai bagian dari Pencanangan Budaya Menulis Mushaf Alquran yang digelar Kementerian Agama.  

“Peserta yang ikut dalam kegiatan yang dilaksanakan di Ponpes Perbatasan Desa Padai di Kecamatan Sebatik ini mendapatkan piagam penghargaan dari Menteri Agama H Lukman Hakim Saifuddin,” kata Sayid Abdullah, Humas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nunukan, Rabu (12/10).  

Mereka tercatat sebagai santri dan santriwati Pondok Pesantren Mutiara Bangsa Pulau Sebatik. Selain di Nunukan Kaltim, program yang dimotori Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama ini juga dilaksanakan serentak di 34 provinsi di Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang puncaknya akan diperingati pada 22 Oktober 2016. Peringatan ini didasarkan pada Keputusan Presiden RI nomor 22 tahun 2015 tentang Hari Santri yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 15 Oktober 2015.

Hal ini merupakan wujud pengakuan pemerintah atas perjuangan dan kiprah ulama dan santri pondok pesantren baik dalam konteks merebut kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, bahkan mengisi pembangunan Indonesia.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nunukan HM Shaberah menyambut baik kegiatan seperti ini dan berharap santri terbiasa menulis Alquran, khususnya berlatih menulis dan belajar Bahasa Arab agar dapat mendalami isi kandungan Alquran.

Dia mengatakan, kegiatan seperti ini bermanfaat dalam rangka membudayakan masyarakat Indonesia untuk menulis, mempelajari, memahami, mengkaji, dan mengamalkan nilai-nilai Alquran  sebagai salah satu solusi dari ikhtiar Kementerian Agama untuk membangun karakter masyarakat Indonesia.

"Saya berharap agar santri khususnya yang ada di Nunukan terbiasa menulis Alquran. Selain itu  para santri harus juga menghafal, mengkaji dan mengamalkan serta belajar Bahasa Arab untuk bisa nantinya mendalami isi kandungan Alquran," kata dia. (kemenag.go.id)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home