Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:45 WIB | Rabu, 23 Juli 2014

Satelit Deteksi 286 Titik Panas di Sumatera

Gumpalan asap mengepul dampak dari kebakaran hutan dan lahan di Kerumutan, Pelalawan, Riau (Foto ilustrasi: antaranews.com)

PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM - Satelit Terra dan Aqua mendeteksi sebanyak 286 titik panas atau "hotspot", tersebar di Pulau Sumatera dan Provinsi Riau, menjadi penyumbang terbanyak dengan 160 titik, yang menandakan kebakaran lahan dan hutan masih menjadi masalah krusial jelang Lebaran.

"Jumlah titik panas di Sumatera mencapai 286 titik, di Riau sendiri ada 160 titik," kata Kepala Divisi Data, dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo, di Pekanbaru, Rabu (23/7).

Ia mengatakan, data "hotspot" itu merupakan pemantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang terbaru, tanggal 23 Juli 2014 pukul 05.00 WIB. Jumlah titik panas meningkat dibandingkan pantauan satelit,  pada Selasa ,(22/7) malam, yang mendeteksi ada 153 titik di Riau.

Hampir sepekan terakhir, titik panas terus bermunculan di Riau, yang mengindikasikan kebakaran lahan, dan hutan, masih terus terjadi. Menurut dia, titik panas tersebar di 10 kabupaten/kota di Riau.

Daerah terbanyak "hotspot" adalah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dengan 94 titik. Kemudian Kabupaten Bengkalis ada 8 titik panas, Pelalawan 16 titik, Indragiri Hulu 12 titik, Kota Dumai 9 titik, Kuantan Singingi 7 titik, Rokan Hulu 6 titik, Indragiri Hilir 4 titik, serta Kampar dan Siak masing-masing 2 titik.

"Data dengan keakuratan di atas 70 persen, menunjukan ada 95 titik api, dengan lokasi terbanyak di Rokan Hilir mencapai 63 titik," ujarnya.

Potensi kebakaran di Riau masih tinggi, karena cuaca pada umumnya cerah berawan, sementara peluang hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di wilayah Riau bagian tengah, utara dan barat.

Ia mengatakan, asap belum mengakibatkan jarak pandang di Pekanbaru menurun, sehingga masih aman untuk penerbangan. Sedangkan, dua daerah terdeteksi pada pagi pukul 07.00 WIB, mengalami penurunan jarak pandang, karena asap bercampur embun, yakni di Kabupaten Pelalawan dimana jarak pandang hanya dua kilometer, dan Kota Rengat di Kabupaten Indragiri Hulu mencapai lima kilometer.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau Irwan Effendi, mengatakan luas kebakaran pada kurun Juni-Juli sudah mencapai sekitar 500 hektar lebih. Lokasi kebakaran paling luas berada di Kabupaten Rohil, yang ironisnya merupakan kampung halaman Gubernur Riau Annas Maamun.

"Rohil sudah naikan bendera putih, menyatakan tak sanggup lagi. Itu disampaikan langsung oleh Bupati Rohil. Makanya kita akan turun kesana, karena secara SDM mereka sangat terbatas," kata Irwan.(Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home