Loading...
BUDAYA
Penulis: Claudya Ananda Putri Kawet 09:17 WIB | Rabu, 10 April 2013

Satu Abad Sudjojono, Mengenang Momentum Seni Modern Indonesia

Satu Abad Sudjojono, Mengenang Momentum Seni Modern Indonesia
Seabad S. Sudjojono (dok. Sudjojono Centre)
Satu Abad Sudjojono, Mengenang Momentum Seni Modern Indonesia
Lukisan Sultan Agung dan JP. Coen (dok. Sudjojono Centre)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Siapalah tidak mengenal nama Sudjojono, maestro pelukis legendaris Indonesia ini sering dijuluki sebagai Bapak Seni Rupa Indonesia Modern. Sebutan ini bukan tanpa alasan, karena pemilik nama lengkap Sindoesoedarsono Sudjojono ini adalah seniman pertama Indonesia yang memperkenalkan modernitas seni rupa Indonesia dengan konteks kondisi faktual bangsa Indonesia.

Dalam menyambut ulang tahun ke-100 almarhum Sudjojono, akan diselenggarakan acara "Seabad S. Sudjojono" yang sekaligus direalisasikan sebagai bentuk penghormatan atas peran dan kontribusi beliau terhadap dunia seni rupa Indonesia, serta pengaruh dan relevansi karya-karyanya terhadap perkembangan dunia seni rupa saat ini.

Acara ini, seperti disampaikan dalam siaran pers yang dirilis Sudjojono Centre Selasa (9/4) kemarin, akan terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan sepanjang tahun 2013 ini. Kemudian, sebagai puncak acaranya akan digelar sebuah pameran seni, kehidupan dan legacy S.Sudjojono selama satu bulan, yaitu dari tanggal 13 Desember 2013 sampai dengan 12 Januari 2014 di Museum Nasional Indonesia, Jakarta. 

Pada acara “Seabad S. Sudjojono” yang istimewa ini akan memberikan perhatian khusus pada salah satu karya agung sang maestro, yaitu Pertempuran antara Sultan Agung dan Jan Pieterszoon Coen.

Selain melukiskan tentang perjuangan, Sudjojono juga melewati perjuangan yang panjang untuk benar-benar bisa menyelesaikan lukisan tersebut.  Mulai dari awal mempersiapkan sampai segala detailnya yang menghabiskan waktu kurang dari satu tahun, sehingga lukisan tersebut bukan hanya saja menggambarkan tentang perjuangan Sultan Agung tetapi juga menyiratkan perjuangan dari Sudjojono sebagi pelukisnya yang ingin mempersembahkan karya terbaik untuk Indonesia.

Budayawan Sudjojono yang sehari-hari akrab dipanggil dengan sebutan "Pak Djon" ini juga menjadi pelopor pendiri Persatuan Ahli Gambar Indonesia (Persagi). Momen ini pula yang menjadi tonggak awal munculnya seni lukis modern berciri Indonesia.

Lukisan Sudjojono punya ciri khas kasar, goresan dan sapuan bagai dituang begitu saja ke kanvas. Beberapa lukisannya yang terkenal seperti Di Depan Kelambu Terbuka, Cap Go Meh,  Kawan-kawan Revolusi.

Pameran karya Sudjojono dalam rangka "Seabad Sudjojono" akan digelar di Jakarta, Bali, dan Singapura. Salah satunya adalah di Museum Nasional Jakarta yang akan dibuka pada 12 Desember 2013. 

Editor : Wiwin Wirwidya Hendra


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home