Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Dewasasri M Wardani 08:54 WIB | Selasa, 24 Juli 2018

Sawi Pagoda, Sayuran Super Green

Sawi pagoda atau tatsoi (Brassica narinosa). (Foto: za.pinterest.com)

SATUHARAPAN.COM – Sawi pagoda atau disebut juga tatsoi, memiliki bentuk dan warna yang unik. Selain bentuk daun yang oval, sawi pagoda ini juga memiliki warna hijau pekat yang sangat mencolok, serta bagian batang dan daun yang renyah. Sawi pagoda ini tahan terhadap suhu dingin.

Sawi pagoda merupakan jenis sayuran yang masih termasuk ke dalam jenis sawi. Jenis sawi ini jarang ditemui di pasaran. Meski mulai ada juga petani Indonesia yang membudidayakannya, hanya saja persebarannya tak sebanyak jenis sawi lainnya.

Ciri khas tanaman ini adalah permukaan daun keriting dan warna hijau. Berat tanaman bisa mencapai 200 gram. Sawi pagoda paling enak ditumis. Juga dibuat sup, atau dimanfaatkan sebagai lalapan. Jika dimasak, tidak membutuhkan waktu memasak yang lama.

Sawi pagoda dikutip dari news.therawfoodworld.com, disebut juga sayuran super green, karena sawi pagoda mengandung  kalsium yang bermanfaat untuk tulang, sistem saraf, dan kesehatan jantung. Vitamin A, dalam sawi pagoda terdapat beta karoten, sehingga dengan mengkonsumsi sayuran ini dapat menurunkan risiko degenerasi macula (penurunan kemampuan penglihatan).

Sawi pagoda juga kaya vitamin C, yang terbukti meningkatkan kesehatan sistem kekebalan tubuh, memerangi alergi, dan meningkatkan kesehatan kulit. Asam glukosinolat yang terdapat pada sawi pagoda diyakini betul sebagai protein antikanker.  

Sawi pagoda juga rendah kalori sangat baik untuk menurunkan berat badan.

Morfologi Tanaman Sawi Pagoda

Tanaman sawi  pagoda dikutip dari aptajogja.ac.id, memiliki sistem perakaran tunggang dan memiliki cabang- cabang akar yang berbentuk bulat panjang, dan menyebar keseluruh arah hingga kedalaman kurang lebih 30- 50 cm. Akar sawi pagoda berfungsi sebagai pengisap air dan zat makanan dari dalam tanah serta akar tunggang yang menguatkan tumbuhnya tanaman.

Sawi pagoda berbatang pendek dan beruas- ruas sehingga batangnya tidak terlihat jelas. Batangnya memiliki fungsi sebagai pembentuk dan penopang daun serta batang berwarna hijau muda.

Sawi pagoda memiliki struktur bunga yang tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Pada tiap kuntum bunga memiliki empat helai kelopak daun, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari, dan satu buah putik yang berongga dua.

Sawi pgoda atau tatsoi dikutip dari specialtyproduce.com, memiliki  rasa manis namun pedas. Setelah matang, ia mengembangkan sifat hangat yang mirip dengan bayam. Sawi pagoda tersedia sepanjang tahun, dengan musim puncak di musim semi dan awal musim panas.

Tanaman sawi pagoda menurut Wikipedia memiliki nama ilmiah Brassica narinosa. Nama lain adalah bayam mustar, sendok mustar, roset bok choy.

Tanaman sawi pagoda membutuhkan hawa yang sejuk sehingga dapat tumbuh di dataran tinggi, dengan ketinggian tempat mulai 500 meter di atas permukaan air laut (m dpl) hingga 1.200 m dpl.  Tanaman ini tumbuh sangat cepat, sehingga tanaman dewasa sepenuhnya dapat dipanen hanya dalam waktu 45 hingga 50 hari.

Sawi pagoda, dikutip dari gardeninginsouthafrica.co.za, termasuk keluarga kubis Brassica, dan berasal dari Tiongkok, dan telah dibudidayakan selama 1500 tahun. Warga lokal mengenalnya dengan nama wu ta cai. Namun demikian, akar kulinernya justru di Jepang, dan di negara itu sawi pagoda disebut tasai.

Sawi pagoda memiliki rasa yang jauh lebih kuat daripada bok choy. Tanaman kecil yang luar biasa ini telah menjadi semakin populer, dan sekarang tumbuh di seluruh dunia.

Sawi pagoda atau tatsoi, dikutip dari specialtyproduce.com, adalah sayur hijau yang sangat serbaguna dan dapat digunakan sama seperti bayam, yang dapat dikonsumsi mentah, dikukus, ditumis, direbus, atau digoreng. Tatsoi juga dapat juga untuk campuran salad berama bayam, arugula, selada air, kacang panjang, dan mizuna.

Sawi pagoda dapat dimasak dengan bahan seperti scallop, jamur, rumput laut, wijen, dan daging rebus, juga dengan  saus ikan, kecap asin, dan cuka juga.

Di Indonesia iklim, cuaca, dan tanahnya cocok untuk mengembangakan budidaya sawi pagoda dan hasilnya tidak jauh seperti dari tempat asalnya. Tanaman ini juga populer di Amerika Utara sebagai bahan makanan dan sekarang mulai dibudidayakan diseluruh dunia .

Manfaat Herbal Sawi Pagoda

Sawi pagoda dikutip dari Wikipedia, memiliki kandungan yang sangat berperan baik untuk kesehatan tubuh manusia. Daun hijau tua dari sawi pagoda sangat tinggi kalsium, beta karoten dan Vitamin A, C, dan K, dan juga mengandung kalium, fosfor, dan zat besi dan potassium yang tinggi.

Sawi pagoda dikutip dari drhealthbenefits.com, mengandung zat yang baik bagi tubuh yakni alkaloid, kalium, yodium, dan tanin. Zat-zat ini sangat baik untuk tubuh kita dan mengendalikan kesehatan.

Akar sawi pagoda memiliki karakteristik sedikit dingin. Karena itu, banyak orang menggunakannya sebagai antiradang untuk mengurangi luka. Dapat digunakan sebagai antiinflamasi, dan antibakteri. Juga baik untuk penderita insomnia, karena akar sawi pagoda membantu untuk relaksasi bagi tubuh agar bisa tidur nyenyak dengan mudah.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home