Loading...
SMASH AYUB
Penulis: Ayub Yahya 22:37 WIB | Senin, 22 Oktober 2018

Sebuah Tanya

Ilustrasi.(Foto: Istimewa)

SATUHARAPAN.COM - Tanya: Mengapa sih Tuhan membiarkan orang-orang itu merusak gereja, menganiaya orang-orang Kristen?

 

Jawab: Untuk menunjukkan kepada kita betapa buruk dan dungunya kita kalau melakukan hal serupa itu. Memang dengan kita merusak rumah ibadah agama lain, menganiaya penganut agama lain, lalu kita tampak hebat? Dan orang lain akan berbondong-bondong hormat pada kita? Tidak! 

 

Sebaliknya itu hanya menunjukkan kebodohan dan rasa rendah diri kita. Dan malah mengundang antipati orang lain. Maka kalau kita sayang pada agama kita, hormat pada Junjungan kita, jangan pernah lakukan itu kepada yang lain. Tunjukkan kualitas iman kita, keluhuran budi dan ajaran Junjungan kita, dengan cara menghormati dan mengasihi yang lain seberapa pun berbedanya mereka dengan kita.

 

Sejarah membuktikan kekristenan tidak pernah habis karena penganiayaan. Lihat di China atau Rusia. Dibabat justru makin merambat. Ditindas justru makin meretas. Kekristenan baru "pecah" oleh kerusakan di dalam yang dibuat penganutnya sendiri. Oleh kebodohan umat dan kepalsuan pemimpinnya sendiri. Maka jangan takut kepada mereka yang hanya bisa menganiaya dari luar. “Takutlah” pada mereka yang mengobok-obok dari dalam; dengan egoisme dan egosentrismenya; yang punya “nyali” untuk memelintir nama Tuhan dan ayat-ayat kitab suci untuk kepentingannya pribadi.

 

 

Editor: Tjhia Yen Nie

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home