Loading...
RELIGI
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 17:53 WIB | Kamis, 21 Mei 2015

Sekum PGI: Gereja Harus Peka Terhadap Isu Bangsa

Suasana sidang raya The Christian Conference of Asia ke-14 yang diselenggarakan di Hotel Mercure Ancol Jakarta Utara, Kamis (21/5). (Foto: Diah A.R)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Umum Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (Sekum PGI) Gomar Gultom berharap bahwa gereja dapat meresponi atau peka terhadap berbagai permasalahan bangsa. Tidak hanya politik, ekonomi, sosial dan budaya saja tetapi juga terkait dengan permasalahan lingkungan.

Menurutnya, melalui sidang raya The Christian Conference of Asia (CCA) ke-14 yang diselenggarakan di Jakarta pada 20 hingga 27 Mei 2015 ini gereja-gereja dapat melihat sebenarnya permasalahan apa yang paling gawat terjadi baik di Indonesia maupun di lingkup Asia.

“Sidang raya ini diselenggarakan satu kali dalam lima tahun. Tujuannya untuk menilai perjalanan bersama lima tahun yang lalu dan menentukan strategi lima tahun kedepan. Kemudian tujuan yang kedua untuk meresponi public issues,” kata Gomar kepada satuharapan.com di sela-sela acara CCA yang diselenggarakan di Hotel Mercure Ancol, Kamis (21/5).

“Jadi sidang raya ini akan mencatat isu yang sedang hangat di negara masing-masing delegasi yang nantinya akan diangkat menjadi public issue. Dan akan ada respon di gereja terhadap public issue tersebut.”

Dia mengungkapkan bahwa sebenarnya tujuan yang lebih diutamakan dalam sidang raya ini adalah mengharapkan masyarakat umum di luar gereja dan pemerintah di masing-masing negara menyikapi isu ini dan ikut berkontribusi dalam mencari jalan keluar terhadap permasalahan tersebut.

Gereja Harus Jadi Dampak

Pria asal Tapanuli Utara tersebut juga berharap bahwa dengan banyaknya isu-isu yang akan diangkat dalam sidang raya CCA ini gereja juga akan merespon dan mengimbau kepada jemaat untuk turut aktif dalam menyikapi isu-isu tersebut. Meskipun dia mengakui bahwa itu sebenarnya bukan porsi sidang raya melainkan pimpinan di dalam masing-masing gereja.

“Tentu ada banyak cara agar gereja bisa menanggapi isu dari sidang raya ini. Misalnya dengan pemberian motivasi, sosialisasi dan melakukan panel project. Katakanlah misalnya gereja tidak peduli dengan masalah lingkungan hidup. Ini juga salah satu isu yang dibahas dalam sidang raya. Banyak gereja tidak peduli lingkungan hidup  karena menurut mereka itu adalah masalah negara.”

“Inilah tugas gereja bagaimana mensosialisasikan pikiran teologis bahwa alam ini juga ditebus oleh Kristus karena itu sebagai orang Kristen juga bertanggung jawab untuk menebus keselamatan alam semesta ini. Tapi, akan lebih baik kalau gereja melakukan aksi nyata sehingga bisa dilihat oleh jemaat dan diikuti,” kata dia menambahkan.

CCA 2015

The Christian Conference of Asia ini dihadiri oleh lebih dari 400 orang yang menjadi delegasi gereja-gereja 28 negara di Asia. Acara yang digelar selama delapan hari tersebut mengusung tema “Hidup Bersama Dalam Rumah Tangga Tuhan” dan para peserta akan membahas sejumlah isu-isu yang sedang hangat di wilayah Asia.

Gomar menambahkan bahwa dalam sidang raya ini akan ditunjuk struktur kepemimpinan yang baru meliputi moderator (ketua), vice moderator (wakil ketua), treasure dan komite eksekutif. “Itulah yang akan dipilih di sini untuk lima tahun ke depan. Sementara sekretaris itu tidak dipilih di sidang raya melainkan dipilih secara tertutup oleh komite eksekutif.”

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home