Selamat Datang Pemimpin Baru!

SATUHARAPAN.COM – Suatu hari bertanyalah Tse Kung kepada Konfusius, ”Apakah tanda orang bijak itu?” Konfusius menjawab, ”Dia bertindak sebelum bicara, dan setelah itu bicara seperti apa yang dilakukannya.”

Kenyataan hidup manusia, menurut Rama Sindhunata, malah sebaliknya. Biasanya, banyak orang bicara sebelum bertindak, dan akhirnya malah lupa bertindak. Tak sedikit orang yang dihinggapi penyakit macam begini. Pemimpin negara pun tak luput darinya.

Sejatinya, inilah bahaya yang mengancam para pemimpin: saat mereka lupa melakukan apa yang dikatakannya. Lupa bertindak atau malah sengaja melupakan. Lebih berbahaya lagi, tatkala perbuatan berbanding terbalik dengan perkataan. Satunya kata dan karya merupakan modal utama kepemimpinan.

Kita tentu masih ingat sekian banyak janji yang terucap dalam kampanye yang lalu-lalu dalam rangka menggalang massa. Namun, ketika terpilih dan dilantik, apa yang digembar-gemborkan waktu itu jauh panggang dari api. Hanya ngomong doang. Rakyat pun kecewa.

Kini telah datang pemimpin baru yang akan memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Tentu kita berharap pemimpin baru ini sungguh-sungguh mampu mewujudkan apa yang pernah dijanjikannya. Kita sudah capek menyaksikan pemimpin yang melupakan janjinya. Kita sungguh berharap pemimpin baru sekarang ini sungguh bermental sepi ing pamrih, rame ing gawe. Sungguh-sungguh bekerja.

Pdt. Em. William Ho, mantan Ketua Sinode Gereja Kristus Yesus, pernah berujar: ”Kursi itu harus dipakai untuk bekerja, jangan dipegangi terus.” Itulah juga persoalan pemimpin. Ia takut kursinya diambil orang dan mati-matian mempertahankannya. Saking sibuknya mempertahankan kursi, dia malah tidak bekerja sama sekali. Karena pekerjaannya ya cuma itu: bagaimana mempertahankan jabatannya.

Tentu kita tak ingin pemimpin baru yang diumumkan hari ini hanya sibuk memegangi kursi jabatannya dan lupa mewujudkan janji-janjinya.

Selamat datang pemimpin baru! Dan selamat bekerja!

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com