Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 10:20 WIB | Jumat, 04 September 2015

Semobil dengan Jokowi, Apa yang Dibicarakan Ahok?

Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Kamis (3/9) sore blusukan di Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. (Foto: beritajakarta.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, kembali berduet. Kali ini duet dilakukan dalam rangka blusukan. Pada Kamis (3/9) sore, Jokowi dan Ahok mengunjungi wilayah Semper Barat, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, untuk membagikan paket sembilan bahan pokok (sembako) dan alat tulis kepada warga yang berada di level ekonomi lemah.

Duet keduanya menimbulkan rasa penasaran, baik bagi masyarakat maupun awak media. Apalagi, Jokowi dan Ahok sempat berada dalam satu mobil. Apa yang dibicarakan mantan pasangan gubernur dan wakil gubernur itu saat blusukan?

Ahok kepada awak media pun tak sungkan menceritakan pertemuan singkatnya dengan Jokowi. Ditemui di Balai Kota DKI pada Jumat (4/9) pagi, Ahok bercerita ada banyak hal yang ditanyakan orang nomor satu se-Indonesia itu kepadanya.

“Pak Jokowi tanya-tanya soal Asian Games, kesiapan LRT (Light Rail Transit atau kereta layang ringan), lalu soal wilayah kumuh. Jadi sekalianlah karena sudah lama nggak ke sana (Semper Barat, Red), jadi kami kunjungi. Memang dari kunjungan itu disimpulkan, daerah kumuh mesti kita bangunin rusun (rumah susun, Red),” ujar Ahok kepada sejumlah awak media.

Pembicaraan soal penataan rumah kumuh pun berlanjut. Dari data yang dihimpun, pada 2012 terdapat sekitar 309 RW kumuh di Jakarta, sedangkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2008, ada sekitar 415 bangunan kumuh yang berdiri di ibu kota Jakarta. Sementara wilayah Jakarta Utara tercatat sebagai kawasan dengan jumlah hunian kumuh tertinggi di Jakarta, yakni mencapai 96 RW.

Dari pertemuan itu, Jokowi menyentil Ahok untuk segera menyediakan rumah susun bagi warga ekonomi lemah. Selain itu, penataan kawasan kumuh juga dapat meminimalisasi tingkat kebakaran yang terjadi.

“Kami nggak mungkin biarin rumah semacam ini. Kalau ada kebakaran, mobil pemadam nggak bisa masuk gang begitu sempit. Kalau kebakaran pasti habis. Jadi kami lagi pikirkan untuk mengonversi penggantian tanah sebanyak satu setengah kali kalau memang itu tanah mereka. Beliau (Jokowi, Red) yakin dengan pola itu kami bisa bereskan kawasan kumuh,” ujar Ahok.

Selain kawasan kumuh, keduanya juga sempat membicarakan masalah normaliasi sungai.

“Ya, bicara seputar itu. Hanya dengan model begini kami ada waktu diskusi. Beliau ngajak satu mobil agar bisa diskusi,” ujar Ahok. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home