Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Bayu Probo 11:13 WIB | Senin, 08 September 2014

Sempidan Aceh Unggas Langka dari Gayo

Sempidan Aceh, Lophura hoogerwerfi. (Foto: wikipedia.org)

SATUHARAPAN.COM – Sempidan Aceh (Lophura hoogerwerfi), termasuk suku Phasianidae yang hidup di permukaan tanah. Bersarang di tanah, tetapi tidur di pohon. Sayap pendek membulat, ekor umumnya panjang. Jantan biasanya sangat indah, sedangkan betina berwarna suram (untuk menyamar). Beberapa jenis mempunyai suara nyaring bersih. Banyak jenis yang menggunakan sayap untuk membuat bunyi mendengung atau menunjukkan gerakan bergoyang. Kebanyakan jantannya mempunyai taji pada kaki. Terbang hanya untuk jarak pendek, tetapi dapat berlari dengan baik.

Tubuhnya berukuran antara 40-50 cm, berwarna gelap. Hanya dapat ditemukan di Sumatera bagian utara. Hanya diketahui dari dua spesimen betina yang diambil dari dataran tinggi Gayo. Sekelompok burung juga pernah terlihat di Lembah Mamas, Taman Nasional Gunung Leuser, pada tahun 1979. Spesimen betina diambil dari hutan hujan pegunungan bawah yang berbatasan dengan Telaga  Meluwak pada ketinggian 1.200-1.400 m. Secara umum daerah tersebut merupakan daerah perbukitan yang ditutupi oleh hutan lebat dengan sedikit belukar. Sedangkan spesimen lainnya diambil pada ketinggian 600 m. Sekelompok burung yang sedang makan terlihat di Lembah Mamas, di lantai hutan pegunungan yang relatif kering pada ketinggian 1.200-2.000 m.

Pada 1998-1999 sejumlah 10 ekor (masing-masing 5 jantan dan 5 betina) Sempidan Aceh diamankan dari pasar burung di Medan, dan dilaporkan bahwa seluruh burung diambil dari kawasan Taman Nasional Gunung Leuser. Tidak ada perkiraan jumlahnya saat ini, namun hutan tempat tinggalnya yang terus menyempit akan menimbulkan dampak bagi kehidupannya. Diduga merupakan anak jenis dari Sempidan Sumatera L. inornata. Status taksonomi tidak pasti.

Ancaman terhadap burung ini adalah hutan tempat tinggalnya yang makin mengecil dan terpecah-pecah karena adanya perluasan lahan pertanian, pengambilan kayu berskala besar dan juga risiko kebakaran hutan. Perburuan juga dianggap ancaman, dengan ditemukannya beberapa burung yang diperdagangkan. Statusnya kini  Rentan. (Puslitbang Biologi-LIPI)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home