Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 06:43 WIB | Selasa, 25 Agustus 2020

Serangan Dua Bom di kota Jolo, Filipina, Sembilan Orang Tewas

Tentara membawa seorang rekannya setelah sebuah bom rakitan meledak di samping sebuah kendaraan militer di kota Jolo di pulau Sulu pada hari Senin (24/8/2020). (Foto: AFP)

MANILA, SATUHARAPAN.COM-Dua ledakan bom di sebuah kota di pulau Filipina selatan yang bergolak menewaskan sembilan orang, dan melukai puluhan lainnya pada hari Senin (24/8), di antara korban adalah tentara dan warga sipil, kata militer. Kelompok militan Islam yang diduga berada di balik serangan itu.

Dua ledakan yang diyakini sebagai bom rakitan dipicu dalam selang waktu satu jam satu di pusat kota utama di pulau Jolo, kubu Abu Sayyaf, sebuah kelompok militan yang telah berjanji setia kepada ISIS.

Itu adalah serangan terbesar di kota itu sejak Januari 2019, ketika bom bunuh diri kembar sebelum kebaktian hari Minggu di sebuah gereja di Jolo menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai sedikitnya 100 orang.

Sebuah faksi Abu Sayyaf disalahkan atas serangan itu, yang menurut pihak berwenang Filipina melibatkan pembom Indonesia.

Ledakan pertama pada Senin terjadi sekitar tengah hari di depan sebuah pusat makanan, di luarnya dua truk militer diparkir, kata tentara. Ledakan kedua menyusul kemudian, tetapi tidak ada laporan korban jiwa dari insiden itu.

Bom pertama itu menewaskan lima tentara dan empat warga sipil dan 16 personel militer termasuk di antara lusinan orang yang terluka, kata Letnan Jenderal Corleto Vinluan, kepala komando Mindanao Barat.

Letnan Kolonel Ronaldo Mateo, juru bicara militer, mengatakan bom itu dipasang di sepeda motor yang diparkir. Namun belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dan polisi mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.

Kelompok Abu Sayyaf didirikan pada 1990-an dengan akar gerakan separatis yang sudah lama ditinggalkannya. Kelompok ini aktif di kepulauan Sulu di Mindanao, di mana ratusan militer telah dikerahkan untuk mencoba menghancurkan kelompok tersebut, yang terkait dengan ISIS dan Al Qaeda.

Berbagai faksi kelompok tersebut telah menjadi berita utama, paling baru karena bom bunuh diri, tetapi juga untuk bandit, pembajakan, dan penculikan untuk meminta tebusan, yang terkenal karena memenggal kepala tawanan, di antaranya adalah orang Barat. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home