Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 01:41 WIB | Selasa, 27 Oktober 2020

Serangan Udara Rusia Bunuh 78 Pemberontak Suriah Dukungan Turki

Foto yang diambil pada 7 September 2018 menunjukkan pesawat tempur Sukhoi Su-34 milik Rusia menjatuhkan bom di atas desa Kafr Ain, wilayah pedesaan di Provinsi Idlib, Suriah. (Foto: dok. Ist.)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Serangan udara oleh sekutu pemerintah Suriah, Rusia, menewaskan 78 pejuang dari kelompok pemberontak yang didukung Turki di barat laut Suriah pada hari Senin (26/10), kata pengawas perang yang berbasis di Inggris.

Pesawat tempur Rusia juga melukai 100 orang ketika mereka menargetkan kamp pelatihan faksi Faylaq Al-Sham di daerah Jabal Duwayli di Provinsi Idlib, Suriah, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.

Pada bulan Maret, gencatan senjata yang ditengahi antara Moskow dan Ankara membendung serangan militer rezim Suriah yang didukung Rusia selama beberapa bulan, setelah yang mematikan di kubu terakhir pemberontak negara itu di Idlib yang membuat hampir satu juta orang mengungsi dari rumah mereka.

Front Pembebasan Nasional (NLF), kelompok payung pemberontak yang didukung Ankara, mengatakan kepada AFP bahwa serangan Rusia pada hari Senin telah menyerang dan mengenai salah satu posisinya dan menyebabkan korban, tetapi tidak memberikan jumlah pasti korban tewas.

Juru bicara NLF, Sayf Raad, mengecam "pesawat Rusia dan pasukan rezim yang terus-menerus melanggar kesepakatan antara Turki-Rusia dalam menargetkan posisi militer, desa dan kota."

Hayat Tahrir Al-Sham, dipimpin oleh mantan afiliasi Al-Qaeda Suriah, dan pemberontak itu mendominasi wilayah berpenduduk sekitar tiga juta orang, banyak yang tinggal di kamp-kamp setelah mengungsi akibat perang sembilan tahun.

Setelah serangkaian kemenangan militer yang didukung oleh Rusia, pemerintah Suriah telah mendapatkan kembali kendali atas sekitar 70 persen wilayah negara itu, kata Observatorium.

Perang, yang meletus setelah penindasan brutal terhadap protes anti pemerintah pada tahun 2011, telah menewaskan lebih dari 380.000 orang dan membuat jutaan orang mengungsi dari rumah mereka. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home