Loading...
DUNIA
Penulis: Martha Lusiana 14:18 WIB | Jumat, 29 Mei 2015

Setelah 800 Tahun, Oxford Pilih Perempuan Jadi Wakil Rektor

Profesor Louise Richardson ditetapkan sebagai wakil rektor perempuan pertama Oxford University. (Foto: AFP/scmp.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Oxford University telah menetapkan Profesor Louise Richardson sebagai wakil rektor perempuan pertama selama tujuh tahun ke depan, sejak pencatatan yang dimulai hampir 800 tahun yang lalu.

Richardson, yang saat ini adalah kepala sekolah dan wakil kanselir dari St Andrews University, merupakan seorang ahli pertumbuhan gerakan teroris. Ia memegang sejumlah posisis tinggi di Harvard hingga ia ditunjuk untuk memimpin St Andrews pada 2009.

Mahasiswa dan staf memuji keputusan tersebut sebagai peristiwa bersejarah bagi Oxford. Richardson mengatakan ia berharap pengangkatannya ini akan menginspirasi mahasiswa perempuan yang berpotensi saat ini.

"Sayangnya, perjalanan karier profesi akademisi berbentuk piramida, semakin tinggi semakin sedikit perempuan,” ujar Richardson, seperti dilansir South China Morning Post.

Lahir di County Waterford, Irlandia, Richardson memperoleh sarjana di Trinity College, Dublin, kemudian melanjutkan studi pascasarjana di UCLA dan doktor di Harvard.

Richardson menetapkan prioritas untuk mempertahankan reputasi bintang bagi Oxford sebagai salah satu penelitian dan pengajaran universitas di dunia, serta mengupayakan prosedur penerimaan yang lebih seimbang.

"Ini telah menjadi prioritas bagi saya sejak di St Andrews, kita akan meningkatkan proporsi anak-anak miskin yang diterima," kata Richardson. "Orang tua saya bukan lulusan perguruan tinggi, sebagian besar saudara kandung saya juga demikian. Hidup saya ditunjang oleh pendidikan. Jadi saya benar-benar berkomitmen agar orang lain memiliki kesempatan yang sama seperti yang saya miliki," ia menambahkan.

Richard juga berkomitmen untuk terus bersaing dengan Cambridge dan Harvard. “Mereka (Cambridge dan Harvard) merupakan rival kami. Kami terus berupaya meningkatkan kualitas dan dana supaya bisa bersaing di pasar global,” ujarnya.

Sebagai anak kedua dari tujuh bersaudara, Richardson lahir pada 1958 dan kemudian pindah ke Amerika Serikat untuk belajar hubungan internasional.

Penelitian Richardson mengenai terorisme dan penyebabnya membuat namanya memuncak pada 2006 melalui buku What Terrorists Want, dijelaskan oleh New York Times sebagai data penting terkait terorisme dan cara mengatasinya.

"Saya dibesarkan di Irlandia pada saat Irlandia Utara itu pecah perang. Saya tertarik kepada proses orang-orang yang menjunjung tinggi nilai kebenaran dalam kehidupan lainnya dengan bergabung dalam organisasi yang melakukan kekejaman," kata Richardson.

"Memilih seorang perempuan merupakan peristiwa bersejarah bagi Oxford, namun menunjuk perempuan ini (Louise Richardson) adalah investasi besar di masa depan kita juga," kata Josephine Quinn, Wakil Rektor Worcester College.

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home