Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:13 WIB | Senin, 23 Januari 2017

Sisik Gurami Antar Mahasiswa UGM Raih Penghargaan di Tingkat ASEAN

Diana Fitri Muslimah (sebelah kiri) dan Adityakrisna Yoshi Putra Wigianto (tengah) mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi UGM meraih juara pertama dalam kompetisi riset mahasiswa kedokteran gigi tingkat ASEAN di FKG UGM pada 14 Januari lalu. (Foto: ugm.ac.id)

YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM -  Sisik ikan gurami berhasil membawa dua mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Gadjah Mada (UGM) meraih juara pertama dalam kompetisi riset mahasiswa kedokteran gigi tingkat ASEAN “Dental Student Research Competition” 2017.  Kompetisi yang dihelat di FKG UGM pada 14 Januari lalu ini diikuti 29 tim dari sejumlah perguruan tinggi yang berasal dari berbagai negara anggota ASEAN.

Diana Fitri Muslimah dan Adityakrisna Yoshi Putra Wigianto dalam kompetisi itu mengajukan karya tulis berjudul “The Effect of Nanocalcium Paste form Osphronemus Goramy L. Scale for Remineralizing White Spot Lesion”. Dalam paper tersebut, keduanya mengangkat potensi pemanfaatan sisik ikan gurami untuk digunakan sebagai bahan remineralisasi dalam pencegahan gigi berlubang.

Adit mengatakan, sisik ikan gurami dipilih sebagai bahan remineralisasi karena di dalamnya mengandung senyawa kalsium yang cukup tinggi. Senyawa ini memiliki kemampuan untuk mencegah terjadinya proses perlubangan pada gigi.

“Sisik ikan gurami ini mengandung kalsium lebih tinggi dibanding dengan sisik ikan lain,” katanya, Senin (23/1) di FKG UGM, seperti dilansir situs ugm.ac.id.

Sisik ikan gurami ini mengandung senyawa kalsium sebesar 7,5 persen. Sedangkan ikan lainnya, memiliki kandungan mineral secara keseluruhan sebanyak 2 persen saja.

Adit mengatakan,  selama ini sisik ikan gurami belum banyak dimanfaatkan. Kebanyakan baru digunakan sebagai bahan kerajinan. Sementara itu, belum dimanfaatkan secara optimal di bidang biomedis.

“Kami berupaya memanfaatkan bahan yang mudah didapat dan belum banyak dimanfaatkan di bidang kesehatan,” katanya.

Pemanfaatan limbah sisik ikan itu berupa pasta nano kalsium. Proses pembuatan pasta ini dilakukan dengan mengolah sisik ikan gurami kedalam bentuk serbuk berukuran nano, untuk memudahkan proses remineralisasi. Selanjutnya, serbuk yang didapat dicampur dengan gliserin hingga berbentuk pasta.

“Hasilnya adalah pasta nano kalsium yang dapat digunakan untuk mencegah gigi berlubang,” kata Diana.

Khasiat pasta sisik ikan gurami tersebut, telah diuji coba pada gigi marmut  Cavia cobaya. Hasilnya, pasta ini mampu mencegah gigi berlubang seperti halnya dengan bahan remineralisasi yang ada di pasaran.

“Dari uji kadar kalsium dan fosfat menunjukkan pasta sisik ikan gurami ini mampu meningkatkan kadar mineral gigi hingga 30 persen,” kata Diana.

Menurut Diana, pasta nano kalsium berbahan sisik ikan gurami ini berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Terlebih ketersediaan sisik ikan gurami sangat melimpah di Indonesia dan belum dimanfaatkan secara maksimal. 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home