Loading...
RELIGI
Penulis: Dewasasri M Wardani 18:17 WIB | Selasa, 17 Desember 2019

Siswa SD Karitas Purwokerto Membuat Pohon Natal dari Limbah Plastik

Sejumlah guru dan siswa SD Karitas Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (17/12/2019), sedang menyelesaikan pembuatan pohon Natal dari limbah plastik. (Foto: Antara/Sumarwoto)

PURWOKERTO, SATUHARAPAN.COM – Siswa Sekolah Dasar Karitas Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membuat sebuah pohon natal dari limbah plastik guna merayakan Hari Natal 2019.

Sejumlah siswa dibantu guru berupaya menyelesaikan pembuatan pohon natal yang memiliki ketinggian 8,6 meter dan diameter 4 meter di halaman SD Karitas, Purwokerto, Selasa (17/12),

Limbah plastik yang digunakan untuk membuat pohon natal itu di antaranya bekas bungkus mi instan, bekas pembungkus jajanan, bekas bungkus kopi.

Salah seorang siswa Kelas VI SD Karitas, Brandon, mengaku senang dilibatkan dalam pembuatan pohon natal yang terbuat dari limbah plastik tersebut.

"Plastik-plastik yang merusak lingkungan ini bisa dimanfaatkan dengan dijadikan sebagai kerajinan, jadi pohon natal, atau dijadikan ekobrik. Aku di rumah juga bikin ekobrik, bikin bangku," katanya.

Kepala SD Karitas Purwokerto, Maryatun, mengatakan pohon natal dari limbah plastik itu mulai dibuat satu minggu lalu dan diharapkan selesai hari Selasa (17/12) ini.

"Sebenarnya bisa selesai kemarin tapi karena hujan, dilanjutkan hari ini," katanya.

Menurut dia, pembuatan pohon natal dari limbah plastik itu sebagai upaya untuk mendidik siswa agar peduli terhadap lingkungan.

Ia mengatakan, dalam ajaran agama Katolik, ada Misa Masa Adven yang mengajarkan upaya untuk menyelamatkan bumi.

"Pada Masa Adven kedua ini, kita coba mengajak anak-anak tentang bagaimana menyelamatkan bumi ini dari limbah plastik," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan dalam pembuatan pohon natal tersebut, pihaknya bekerja sama dengan orang tua siswa SD Karitas maupun TK Karitas, untuk mengumpulkan plastik bekas bungkus kopi, bekas bungkus sabun, dan sebagainya selama lebih kurang tiga minggu.

Setelah pohon natal dibongkar pasca-natal, kata dia, limbah plastik tersebut akan dijadikan ekobrik berupa bangku, sedangkan kerangka bambunya akan digunakan untuk membuat green house.

"Kami akan mengajari anak-anak mengenai cara bercocok tanam sayur-sayuran. Nanti setelah tanaman itu tumbuh, Komite Sekolah akan memasak sayurannya untuk diberikan kepada anak-anak," katanya. (Ant)

 

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home