Loading...
INSPIRASI
Penulis: Martin Lukito Sinaga 08:08 WIB | Jumat, 27 Mei 2016

Spiritualitas Kemuridan Barmen Damanik

Bagaimanakah rohani para sopir angkot?
Barmen Damanik (foto: Martin Lukito Sinaga)

SATUHARAPAN.COM – Tahukah Anda dunia rohani para sopir angkot Jakarta, yang setiap hari berkejaran di kepadatan ibu kota ini? Kalau kita pernah menaiki sembarang angkot, memang kadang kita melihat stiker rohani ditempelkan di sana-sini, ada ayat-ayat Kitab Suci dan ada pula gambar pengemudi yang di genggaman ”Tangan Tuhan”. Dan bisalah dari situ kita sekadar meraba dunia rohani para sopir tersebut, dan kurang lebih isinya ialah doa atau permohonan agar selamat di perjalanan.

Tetapi, kalau ditelisik dengan lebih dalam lagi hidup sopir angkot T15-A jurusan Cililitan-Arundina/Cibubur yang bernama Barmen Damanik, banyak hal yang sungguh kaya di batin sopir yang 10 jam sehari bekerja itu. Ia ternyata bergulat menjadi disciple, murid yang teguh dan disiplin mengikuti jalan iman.

Pernah ia berkumpul di pangkalan dengan teman-teman pengemudi, dan memang mudah sekali tempat itu jadi ajang judi dan minum-minum miras. Suatu saat seseorang menegurnya dan mengetahui bahwa ia pelayan di gereja, dan lantas menantangnya, ”Bisakah kita melakukan sesuatu yang benar sebagai keluarga besar sopir T15-A?”.

Bersama ibu-ibu dari 15 keluarga sopir ia menggagas ”Kumpulan Dos Roha (sehati) T15-A”. Lalu mereka pun dari rumah ke rumah tiap bulan mengadakan kebaktian, dan Penelaahan Alkitab. Dengan pertemuan itu berangsur-angsur berhentilah judi dan minum-minum, dan bahkan terbangun hubungan saling dukung, di kala sakit atau saat ada kebutuhan mendesak rekan sopir untuk membiayai sekolah anak-anak.

Dengan angkot T15-A ini pulalah Barmen Damanik, selaku ketua sektor persekutuan keluarga di wilayah Cijantung, hampir tiap hari Jumat menjemput keluarga-keluarga agar bersekutu dalam Partonggoan gereja, mengikuti kebaktian malam. Dan setiap bulan ia juga mengangkut para syamas dan penatua gerejanya untuk mendalami Alkitab bersama dengan pelayan dari gereja-gereja lainnya di sekitar Jakarta timur.

Pada awal Juni 2016 ini, Barmen Damanik akan ditahbiskan sebagai Penatua/Sintua di Gereja GKPS Cijantung. Dengan penahbisan itu, jabatan gerejawi akan ia bawa seumur hidupnya, melewati padatnya jalanan di Jakarta. Ia akan terus bekerja selaku murid/disciple Tuhannya, dan dalam lika-liku kemacetan, berikhtiar menunjukkan sikap: sebaik-baiknya dari seorang murid yang percaya kepada Tuhannya.

Tentu bukan perkara sederhana! Namun, melakoninya merupakan keniscayaan.

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home