Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 13:52 WIB | Selasa, 03 Mei 2016

Suhu Naik, Sebagian Timur Tengah Tak Bisa Dihuni

Ilustrasi: Di Timur Tengah dan Afrika Utara, suhu rata-rata di musim dingin akan naik sekitar 2,5 derajat celsius (kiri) pada pertengahan abad ini, dan di musim panas sekitar lima derajat celsius (kanan). (Foto; mpg.de)

SIPRUS, SATUHARAPAN.COM - Tim peneliti Max Planck Institute for Chemistry dan Cyprus Institute mengatakan, jumlah hari yang "sangat panas" di kawasan itu meningkat pesat sejak 1970. Kenyataan itu akan meningkatkan jumlah pengungsi di masa depan.

Suhu selama musim panas, akan sangat panas di Timur Tengah dan Afrika Utara, dan akan meningkat lebih dari dua kali lebih cepat dibandingkan dengan pemanasan global rata-rata. Itu berarti bahwa selama hari-hari panas suhu selatan Mediterania akan mencapai sekitar 46 derajat celsius (sekitar 114 derajat fahrenheit). Hari sangat panas akan terjadi lima kali lebih sering daripada yang terjadi pada pergantian milenium. Dalam kombinasi dengan meningkatnya polusi udara oleh debu padang pasir yang tertiup angin, kondisi lingkungan bisa menjadi tak tertahankan dan mungkin memaksa orang untuk bermigrasi.

Badai debu seperti yang terjadi di Kuwait, bisa terjadi lebih sering di Timur Tengah dan Afrika Utara, sebagai akibat dari perubahan iklim. 

Hasil kajian baru menunjukkan, perubahan iklim, kemungkinan membuat bagian-bagian Timur Tengah, yang kini dihuni lebih dari 500 juta orang, terlalu panas bagi manusia.

"Di masa depan, iklim di sebagian besar Timur Tengah dan Afrika Utara bisa berubah sedemikian rupa bahwa keberadaan penduduknya dalam bahaya," kata Jos Lelieveld, Direktur di Institut Max Planck untuk Kimia dan Profesor di Siprus Institute.  

Lelieveld dan rekan-rekannya telah meneliti bagaimana suhu akan berkembang di Timur Tengah dan Afrika Utara selama abad ke-21. Hasilnya, sangat mengkhawatirkan: Bahkan jika suhu bumi yang meningkat rata-rata hanya dua derajat celsius dibandingkan dengan masa pra-industri, suhu di musim panas di daerah itu akan meningkat lebih dari dua kali lipat.

Lebih jauh, suhu tengah hari di kawasan itu bisa mencapai 50 derajat celsius, dan mungkin terjadi kenaikan 10 kali lipat dalam jumlah gelombang panas, yang kemungkinan juga bertahan lebih lama. Suhu menjadi sangat panas, jumlah rata-rata hari yang sangat panas akan menjadi 80 hari, sedangkan saat ini hanya 16 hari. (voaindonesia.com/mpg.de)

 

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home