Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sotyati 15:52 WIB | Kamis, 31 Maret 2016

Suji, Pewarna Alami Berkhasiat Obat

Suji (Dracaena angustifolia). (Foto: Sotyati)

SATUHARAPAN.COM – Suji, atau pudak, dikenal sebagai pewarna hijau alami untuk aneka kue dan makanan lain, termasuk mi.  Selain sebagai pewarna alami, tumbuhannya biasa ditanam di pekarangan karena bentuknya yang indah dan bunganya yang menyebarkan aroma wangi, terutama pada sore hari.

Wikipedia mencatat rimpang dan akar suji sejak lama dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional Asia Timur sebagai sumber tonikum dan bahkan diduga berkhasiat mengobati leukemia. Beberapa tahun belakangan ini, semakin banyak peneliti menggali manfaat dan khasiatnya selain sebagai pewarna alami.  

Suji adalah tumbuhan asli Asia Tenggara, yang  kemudian tersebar ke India, Bhutan, Tiongkok daratan bagian selatan, kepulauan di Pasifik, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Birma, Papua Nugini, Filipina, Thailand, Vietnam, dan daratan utara Australia. Di Indonesia, tumbuhan ini banyak ditemukan di Jawa, Sulawesi, dan Maluku.

Di daerah penyebarannya, mengutip dari  www.llifle.com, suji dikenal dengan banyak nama.  Malaysia mengenalnya dengan nama yang sama dengan Indonesia, suji. Bangsa Maori menyebutnya dengan nama rauti atau lauti. Nama lain adalah chang hua long xue shu atau meng la long xue shu (Tiongkok), bois chandelle (Prancis), narrow-leaf pleomele, narrow-leaf dracaena, nam ginseng, soap tree.

Nama dalam bahasa Inggris itu diambil dari nama ilmiah suji, Dracaena angustifolia (Medik.) Roxb., dengan sinonim Pleomele angustifolia (Medik.) N.E. Br.

Suji tumbuh subur di dekat aliran air (sungai kecil, sumur), dan dapat tumbuh subur sampai di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.  

Suji adalah tumbuhan perdu tahunan, berbatang lunak, berwarna cokelat.  Tumbuhan ini dapat mencapai tinggi 6 sampai 8 meter.

Daunnya berwarna hijau pekat, berbentuk lanset dengan panjang 15 – 50 cm dan lebar 1 – 3,5 cm, agak tebal, dan tumbuh di batang membentuk spiral.

Bunganya majemuk, tersusun dalam karangan, dengan mahkota bunga berwarna putih kekuningan, kadang-kadang dengan semburat ungu. Mengutip dari Wikipedia, kultivar hias suji telah dikembangkan dengan daun variegata (loreng hijau kuning).

Manfaat dan Khasiat Suji

Sejak lama orang memanfaatkan daun suji untuk pewarna hijau alami untuk makanan. Daun suji memberi warna hijau yang lebih pekat daripada daun pandan wangi, yang juga merupakan sumber warna hijau, tetapi tidak memiliki aroma.

Namun, sebetulnya setiap bagian dari pohon suji memiliki manfaat dan khasiat sebagai obat. Tumbuhan suji memiliki aktivitas antispasmodik dan aktivitas antiproliferasi. Rebusan daun atau jus daunnya, diminum untuk obat asma. Rebusan daunnya juga dimanfaatkan sebagian masyarakat sebagai obat untuk nafsu makan yang buruk. Daun yang dihaluskan, untuk mengobati pembengkakan sendi.

Rebusan akar tumbuhan daun suji dicampur dengan kulit mangga, dan jamblang, oleh sebagian masyarakat dimanfaatkan sebagai obat herbal pascamelahirkan.

Di beberapa daerah, masyarakat mengambil daunnya yang masih muda untuk dimasak dan dimakan sebagai lauk.

Melihat potensi khasiatnya sebagai obat, peneliti pun menggali kandungan antioksidan tumbuhan suji. Penelitian Endang Prangdimurti, Deddy Muchtadi, Made Astawan, Fransiska R Zakaria (Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Fateta IPB, 2006), berjudul “Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Suji (Pleomele angustifolia N.E. Brown)”, seperti dimuat dalam Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol XVII No 2 Tahun 2006, menunjukkan klorofil tumbuhan suji dan turunannya memiliki aktivitas antioksidan. Penelitian itu dilakukan untuk memperoleh suji ekstrak cair daun yang kaya klorofil (SLE) dan kemudian untuk menyelidiki pemberian oral ekstrak itu pada status antioksidan dengan cara studi hewan.

Kenyataan bahwa masyarakat sudah lama memanfaatkan tumbuhan suji sebagai obat tradisional, juga dapat dibaca dalam penelitian Yufri Aldi (Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang), Muhammad Syafrudin dan Elisma (Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi/STIFARM Padang), “Aktivitas Ekstrak Daun Suji (Dracaena angustifolia Roxb.) sebagai Antianafilaksis Kutan Aktif pada Mencit Putih Jantan”, yang dimuat di Jurnal Sains Farmasi dan Klinis Vol 1 No 2, Mei 2015.

Daun suji dikenal berkhasiat sebagai anti beri-beri, meredakan demam, dan antiinflamasi . Rebusan akar suji telah digunakan untuk mengobati penyakit kencing nanah (gonorrhea). Campuran daun suji dan parutan kelapa dapat mengilapkan dan menyuburkan rambut. Daun suji juga sudah digunakan sebagai antioksidan dan antikanker.

Di dalam penelitian itu Yufri Aldi, Syafrudin, dan Elisma, meneliti aktivitas dari ekstrak daun suji terhadap reaksi anafilaksis kutan aktif yang diinduksi dengan putih telur ayam. Penelitian ketiganya menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun suji  (100, 300, 900 mg/kg BB) memberikan efek yang berbeda nyata antara masing-masing dosis (p<0,01). Efek yang paling baik diberikan pada dosis 900 mg/kg BB.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home