Loading...
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 11:17 WIB | Selasa, 23 Oktober 2018

Sultan Sepuh Cirebon Ajak Kemenag Sinergi Kelola Manuskrip dan Situs

Ilustrasi. Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon. (Foto: Kanal Wisata)

CIREBON, SATUHARAPAN.COM – Sultan Sepuh XIV Kesultanan Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat mengajak Kementerian Agama untuk mengelola manuskrip (naskah kuno) dan situs sejarah.

Ajakan itu disampaikan PRA Arief saat memberikan sambutan pada penutupan Festival Tajug Hari Santri 2018 di Alun-Alun Kasepuhan Cirebon. Hadir dalam kesempatan itu Mustasyar PBNU KH Maruf Amin, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Waketum PBNU KH Ma'shum Mahfudh,  Wali Kota Cirebon, 12 Raja-Raja Kesultanan Nusantara, serta ribuan santri dan masyarakat Cirebon.

Menurut PRA Arief,  keraton adalah cikal bakal syiar Islam. Hampir di setiap keraton ada masjid keraton dan naskah kuno.

Di Cirebon misalnya, ada naskah kuno berhuruf Sanskerta, Hanacaraka dengan bahasa Cirebon, Arab Pegon dengan bahasa Cirebon, juga tulisan Arab dengan Bahasa Arab. Naskah itu bercerita tentang sejarah, budaya,  ajaran agama Islam terkait syariat, tarekat dan kesufian. Semua masih tersimpan.

“Mudah-mudahan bisa kerja sama untuk mengangkat kembali nilai yang ada di naskah. Semuanya masih tersimpan,” PRA Arief di Cirebon menjelaskan, Senin (22/10), seperti dilaporkan Khoiron dan dilansir situs resmi kemenag.go.id.

“Mudah-mudahan Kemenag ada program dengan NU dan Keraton Nusantara untuk membuka naskah ini untuk masyarakat Indonesia. Kita terjemahkan, dan publikasikan untuk kemaslahatan umat,” ia menambahkan.

Selain manuskrip, PRA Arief melanjutkan, ada situs sejarah di Nusatara yang juga harus dipelihara. Situs sejarah merupakan bukti bahwa leluhur ikut berjuang dalam mengangkat derajat masyarakat untuk berakhlak yang lebih baik dan bagaimana syiar Islam dikembangkan di bumi Nusantara.

“Semoga situs ini bisa diperhatikan dan dipelihara,” dia berharap.

Menag Lukman Hakim Saifuddin menyambut baik ajakan PRA Arief. “Saya sangat senang mendengar ini. Kami di Kemenag sedang serius menggarap ini. Insya Allah ini akan kita tindaklanjuti,” kata Menag.

“Kita kaya warisan pendahulu. Belajar dari masa lalu, kita menatap dan mempersiapkan diri untuk masa depan,” Menag menambahkan.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home