Loading...
INSPIRASI
Penulis: Yoel M Indrasmoro 04:24 WIB | Sabtu, 27 Mei 2017

Supaya Mereka Menjadi Satu

Dalam persekutuan Kristen tak ada kelompok elite!
Persekutuan (foto: istimewa)

SATUHARAPAN.COM – ”Supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita” (Yoh. 17:11). Demikianlah doa Yesus untuk para murid-Nya. Tampaknya Sang Guru sungguh mengerti bahwa kesatuan di antara para murid memang bukan hal yang mudah dilakukan. Bahkan ketika Yesus masih bersama mereka, para murid pernah bertikai mengenai siapa yang paling hebat di antara mereka.

Kualitas kesatuan para murid yang didoakan Yesus adalah seperti diri-Nya dan Bapa. Standar kesatuan di sini adalah Allah sendiri. Dan itu bukan suatu yang mustahil dilakukan. Para murid setelah kenaikan Tuhan Yesus ke surga telah mewujudkannya ketika, menurut catatan Lukas, ”Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus” (Kis. 1:14).

Standar kesatuan ilahi hanya mungkin terwuju ”dengan sehati dalam doa bersama-sama”. Sebab, ketika sekelompok orang berdoa, sejatinya mereka menyadari bahwa mereka semua sama di mata Tuhan. Dan persoalan yang membuat sebuah persekutuan pecah adalah ketika semua orang merasa lebih hebat dari yang lainnya. Dan ketika semua orang mengklaim kehebatannya, kehancuran persekutuan itu tinggal menunggu waktu saja.

Dalam doa bersama, para murid pastilah mendoakan hal yang sama. Dan dalam doa bersama pula, semua orang menyadari bahwa setiap orang sama-sama hamba Tuhan. Sehingga kalaupun ada perbedaan, itu juga bukan alasan melakukan pembedaan.

Dan mereka bukan sekelompok eksklusif para murid Yesus, yang semuanya adalah laki-laki. Lukas mencatat bahwa ada beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus yang ikut dalam doa bersama itu. Itu berarti para murid tak menganggap diri eksklusif. Sehingga mereka terbuka untuk para perempuan dan juga Saudara-saudara Yesus.

Dalam doa bersama itu, kelihatannya para murid merangkul para perempuan serta ibu Yesus. Mereka kelihatannya menyadari bahwa di dalam persekutuan Kristen semua orang—baik laki-laki maupun perempuan—sama. Para murid juga tidak merasa lebih hebat dari saudara-saudara laki-laki Yesus. Dalam persekutuan Kristen tak ada kelompok elite!

Demikian jugakah kondisi gereja kita?

 

Email: inspirasi@satuharapan.com

Editor : Yoel M Indrasmoro


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home