Loading...
RELIGI
Penulis: Kartika Virgianti 08:03 WIB | Senin, 05 Agustus 2013

Surat Pribadi Paus Fransiskus: Selamat Idul Fitri

Paus Fransiskus memberi salam kepada Diplomat dari Negara Timur Tengah, 21 Maret 2013 di Vatikan. (Foto: nytimes.com)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Vatikan mengabarkan pesan dari Paus Fransiskus bagi umat Muslim di seluruh dunia mengucapkan selamat Idul Fitri. Tahun ini berdasarkan perhitungan kalender Islam, Idul Fitri akan jatuh antara tanggal 8 dan 9 Agustus 2013.

Paus Fransiskus pada awal masa kepemimpinannya, ingin secara pribadi menyampaikan pesan tentang harapannya bagi umat Muslim yang akan mengakhiri ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri. Berikut adalah pesan yang disampaikan dari Paus Fransiskus bagi umat Muslim.

Kepada umat Muslim di seluruh dunia

Saya turut merasakan kebahagian yang sama seperti saudara sekalian yang akan merayakan Idul Fitri, termasuk menjalani bulan Ramadhan, dimana lebih mendedikasikan diri dalam berpuasa, beribadah, dan bersedekah. Ini adalah tradisi panjang, maka pada kesempatan ini, Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama menyampaikan pesan harapan baik, bersamaan dengan tema yang diusulkan demi terwujudnya refleksi bersama.

Tahun ini, dalam Kepausan saya untuk pertama kalinya, saya memutuskan untuk menandatangani secara pribadi sebuah surat tradisional dan menyampaikannya kepada saudara sekalian, sebagai ungkapan penghargaan dan persahabatan bagi seluruh umat Muslim, khususnya para pemuka agama.

Sebagaimana saudara ketahui, ketika para Kardinal memilih saya sebagai Uskup Roma dan Pastor Gereja Katolik seluruh dunia, saya memilih nama “Fransiskus”, santo yang dikenal mencintai Tuhan dan sesama manusia dengan sangat mendalam, sampai pada pokok yang disebut “persaudaraan universal”. Ia mencintai, menolong, dan melayani sesama yang membutuhkan, baik yang sakit ataupun miskin, ia juga merawat dengan penuh perhatian setiap makhluk ciptaan Tuhan yang lainnya.

Saya melihat bahwa segenap keluarga dan dimensi sosial sedang merasakan hikmah tertentu selama masa Ramadhan ini, dan perlu dicatat bahwa ada kesetaraan tertentu dengan kebiasaan yang dijalankan umat Kristen.

Tahun ini, tema yang ingin saya refleksikan dengan saudara sekalian dan bagi semua yang membaca pesan ini adalah kepedulian, baik umat Muslim dan Kristen: Mendukung Sikap Saling Menghormati Satu Sama Lain melalui Pendidikan.

Tahun ini, tema ditujukan terutama untuk menggarisbawahi pentingnya pendidikan sebagai upaya saling memahami satu sama lain, yang dibangun di atas landasan saling menghormati. “Hormat” berarti sikap kebaikan hati terhadap orang lain, di mana kita harus memiliki sikap peduli dan menghargai. “Saling” berarti hal ini bukan proses satu arah, tapi sesuatu yang harus dibagikan melalui kedua pihak.

Apa yang kita sebut menghormati setiap orang terutama yaitu kehidupannya, kekurangan fisiknya, martabatnya dan hak-hak asasi, reputasi, harta kekayaan, suku dan identitas budaya, ide-ide dan pilihan politiknya. Oleh karena itu kita dipanggil untuk berpikir, berbicara dan menulis dengan penuh rasa penghargaan kepada sesama, bukan hanya di hadapannya, tapi selalu dan di manapun kita berada, menghindari mengkritik dengan keras atau pencemaran nama baik. Hal ini dilakukan melalui keluarga, sekolah, pendidikan agama dan semua bentuk media yang bisa berperan untuk mencapai tujuan tersebut.

Beralih ke saling menghormati dalam hubungan antar agama, khususnya umat Kristen dan Muslim, kita dipanggil untuk menghormati agama lain, ajaran-ajarannya, simbol-simbolnya, serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pertimbangan utamanya adalah karena para pemuka agama dan tempat ibadah itu sendiri. Betapa sangat menyakitkan jika ada serangan pada semua itu.

Jelas bahwa ketika kita menghormati agama lain saudara kita atau ketika kita menawarkan pada mereka niat baik pada kesempatan perayaan agama, kita hanya berusaha untuk saling berbagi kebahagiaan bersama mereka, tanpa perlu menghakimi isi dari dari keyakinan agama mereka.

Mengenai pendidikan pemuda pemudi Muslim dan Kristen, kita harus membawa orang-orang muda kita untuk berpikir dan berbicara dengan hormat terhadap kepercayaan lain dan para pengikut mereka, dan menghindari mengejek atau merendahkan keyakinan dan cara beribadah mereka.

Kita semua tahu bahwa saling menghormati adalah hal mendasar dalam hubungan manusia, terutama di kalangan orang yang meyakini suatu agama. Dengan cara ini, persahabatan yang tulus dan abadi akan tumbuh.

Ketika saya menerima akreditasi Korps Diplomatik untuk Takhta Suci pada 22 Maret 2013, saya mengatakan: "Hal ini tidak mungkin untuk menjalin hubungan yang dekat dengan Allah, jika mengabaikan orang lain. Oleh karena itu penting untuk mengupayakankan dialog antar berbagai agama, dan saya berpikir khususnya dialog dengan Islam. Pada Misa yang menandai awal dari pelayanan saya, saya sangat menghargai kehadiran begitu banyak pemimpin masyarakat dan pemuka agama Islam dari dunia."

Dengan kata-kata ini, saya ingin menekankan sekali lagi betapa pentingnya dialog dan kerjasama antar umat, khususnya Kristen dan Muslim, dan kebutuhan untuk itu harus terus ditingkatkan.

Dengan kepekaan ini, saya menegaskan harapan saya bahwa semua orang Kristen dan Muslim merupakan penggerak sejati terhadap sikap saling menghormati dan persahabatan, khususnya melalui upaya pendidikan.

Akhirnya, saya menyampaikan doa dan harapan baik saya, bahwa hidup anda dapat memuliakan Yang Maha Kuasa serta memberikan sukacita kepada orang-orang di sekitar anda. Selamat Hari Raya Idul Fitri untuk saudara sekalian!

Dari Vatikan, 10 Juli 2013 (news.va)

Editor : Yan Chrisna


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home