Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 11:48 WIB | Rabu, 28 September 2016

Suriah Rebut Distrik di Aleppo

Warga sipil, bahkan anak-anak menjadi korban dalam pertempuran di Aleppo, Suriah. Banyak pihak menyebutkan terjadi kejahatan perang di sana. (Foto: Ist)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Pasukan pemerintah Suriah menguasai sebuah distrik di pusat kota Aleppo yang sebelumnya dikuasai kelompok pemberontak pada hari Selasa (27/9), setelah beberapa hari melancarkan serangan udara yang menewaskan puluhan orang dan dituduh terjadi kejahatan perang.

Serangan pasukan pemerintah itu menandai berakhirnya gencatan senjata yang disesalkan oleh banyak pihak, dan membuat masa depan perundangan damai Surian makin suram.

Sejak pekan lalu, pasukan pemerintah berusaha merebut kembali kota Aleppo yang tepecah antara pemberontak dan pemerintah. Serangan itu merebut distrik Farafina yang membuka akses ke laut dan merupakan situs benteng bersejarah, menurut sumber di militer kepada AFP.

‘’Setelah membersihkan para teroris, pasukan sekarang membersihkan ranjau di daerah itu,’’ kata sumber militer.

Serangan udara ke Aleppo oleh pasukan Suriah dan Rusia terjadi setelah gencata senjata pendek, dan pihak Barat menuduh terjadi kejahatan perang. Namun hal itu ditolak oleh pihak Suriah maupun Rusia.

Serangan udara itu telah banyak memakan korban warga sipil, bahkan banyak di antara mereka yang terkepung ole pertempuran.

Tidak Ada Solusi Politik

Sementara itu, kelompo Syiah Lebanon, Hezbullah, mengatakan bahwa  tidak ada solusi politik dalam masa depan Suriah, karena situasinya telah menjadi semakin rumit oleh ketegangan yang memuncak antara Rusia dan Amerika Serikat. Pernyataan pada hari Selasa (27/9) itu dikutip oleh harian Al-Akhbar, Lebanon.

‘’Tidak ada prospek untuk solusi politik... kata akhir adalah untuk medan perang,’’ kata pemimpin Hezbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, di surat kabar pro Hizbullah itu, seperti dikutip Reuters.

‘’Situasi ini menjadi semakin rumit terutama setelah ketegangan Rusia-AS dan krisis lanjutan antara kedua pihak (di Suriah),’’ kata dia. Hizbullah adalah pendukung Presiden Bashar Al-Assad dalam perang sipil yang sudah berlangsung lima tahun lebih dengan korban tewas lebih dari 300.000 orang.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home