Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 17:58 WIB | Rabu, 15 Mei 2013

Taiwan Tarik Utusannya di Filipine

Warga Taiwan protes penembakan nelayan oleh penjaga pantai Pilipine. (Foto: washingtonpost.com)

TAIPEI, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Taiwan memutuskan menerapkan sanksi terhadap Filipine dan menarik utusannya di Manila berkaitan dengan kasus pembunuhan seorang nelayan negara itu oleh penjaga pantai Filipine beberapa waktu lalu. Perwakilan Filipine di Taipei juga diminta untuk meninggalkan negara itu.

Taiwan menyatakan langkah itu yang menunjukkan sikap Presiden Ma Ying-jeou  atas "ketidakpuasan yang kuat"  terhadap cara Manila menangani kasus tersebut. Demikian diberitakan bbc.co.uk, Rabu (15/5)

Nelayan, Hung Shih-cheng, pada Kamis (9/5) tewas ditembak oleh penjaga pantai Filipina di perairan yang diklaim oleh kedua pihak. Rabu  (15/5) pagi, setelah tertunda sehari, utusan Filipine di Taipei meminta maaf atas insiden tersebut,  setelah batas waktu tiga hari yang ditetapkan oleh Taiwan untuk permintaan maaf berakhir.

Antonio Basilio, Kepala Kantor Perwakilan Filipine di Taiwan,  mengatakan bahwa pemerintah Filipine telah setuju untuk memberikan kompensasi  bagi keluarga nelayan dan melakukan penyelidikan bersama atas insiden tersebut. "Orang-orang Filipine dan pemerintah memahami rasa sakit dan kesedihan  orang-orang Taiwan akibat kematian salah satu dari sesama warga mereka," kata Basilio.

Namun demikian, pemimpin Taiwan merasa permintaan maaf tersebut  tidak datang dari otoritas yang cukup tinggi dan tidak memiliki "ketulusan", kata juru bicara pemerintah Taiwan.  Dia juga telah meminta Basilio untuk meninggalkan Taiwan, kembali ke Filipine  untuk membantu menangani kasus tersebut secara serius.

Selain itu,  Pemerintah Taiwan juga menarik utusannya di Filipine. Sedangkan Perdana Menteri Taiwan, Jiang Yi-huah mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak puas dengan permintaan maaf, karena datang dari kantor perwakilan, bukan dari pemerintah Filipine.

Sementara itu, dari Taiwan diberitakan bahwa pemerintah itu berencana menetapkan sanksi bagi Filipine. Jiang Yi-huah mengatakan bahwa Taiwan akan memberlakukan siaga merah bagi wisata ke Filipine, membatalkan program bebas visa, dan penghentian masuknya pekerja dari Filipine.

Sikap Taiwan juga ditunjukan dengan menunda pertukaran dan kerja sama di sejumlah bidang, termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi, serta negosiasi di bidang penerbangan. Pembicaraan tingkat tinggi kedua negara juga dihentikan. Selain itu, Taiwan juga meningkatkan penjagaan lautnya dengan mengerahkan sejumlah kapal di perairan Taiwan dekat perbatasan.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home