Loading...
BUDAYA
Penulis: Melki Pangaribuan 12:55 WIB | Minggu, 23 Agustus 2020

Takut Diculik, Komedian Zimbabwe Tetap Ejek Pemerintah

Komedian Zimbabwe Victor Mpofu, alias Doc Vikela, sedang berdiskusi mengenai tema drama komedi dengan staf di kantornya di Harare, Zimbabwe, 20 Agustus 2020. (Foto: VOA)

HARARE, SATUHARAPAN.COM - Victor Mpofu menggunakan satire untuk menjelaskan masalah politik Zimbabwe.

Dengan komedi, ia dapat menjangkau audiens yang terus bertambah meskipun di sisi lain, Mpofu harus hidup dalam ketakutan akan pembalasan dari pemerintah Presiden Emmerson Mnangagwa.

Kantor berita Reuters melaporkan, saluran Youtube Mpofu, alias Doc Vikela, saat ini memilki follower sebanyak 23 ribu dari sebelumnya hanya 1.000 orang pada bulan Januari.

Ayah dua anak berusia 34 tahun ini termasuk di antara generasi komedian stand-up online yang kritis terhadap pemerintah.

Para kritikus menuduh Mnangagwa sebagai pemimpin yang otoriter, sama seperti era Robert Mugabe, di tengah krisis ekonomi yang memburuk.

Dalam komedinya, Mpofu mengambil karakter Mnangagwa dengan syal warna-warni yang khas, terkadang mengejek beberapa keputusan presiden.

Kritikus, termasuk pemimpin gereja dan pengacara, menuduh pemerintah menggunakan pandemi Covid-19 untuk menginjak-injak hak asasi manusia dan menculik serta menyiksa lawan. Tuduhan itu dibantah pemerintah.

Mpofu mengatakan bahwa pekerjaan komedi itu sulit “karena Anda takut menghilang, Anda takut diculik.”

“Anda tidak tahu apakah konten Anda akan menyentuh saraf yang benar atau saraf yang salah sehingga Anda selalu hidup dalam ketakutan,” katanya.

Dalam satu komedinya, Mpofu berbicara sebagai Mnangagwa, membenarkan penunjukan wakilnya Constantino Chiwenga sebagai menteri kesehatan dengan alasan masuk ke rumah sakit asing adalah sebagai pengalaman yang pantas untuk jabatan itu.

Warga Zimbabwe marah dengan kondisi dalam negerinya. Tercatat inflasi mencapai 837,5 persen, pengangguran di atas 80 persen dan sektor kesehatan publik juga ambruk.

“Jadi penting bagi kita untuk mengemas ini menjadi satire daripada (orang) tenggelam dalam depresi, tenggelam dalam kesedihan,” kata Mpofu.

Dia menambahkan,"kami memberi mereka humor, terkadang tertawa itu menyenangkan." (VOA)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home