Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 15:09 WIB | Kamis, 25 Februari 2021

Tambang Emas Ilegal Runtuh di Sulawesi Tengah, Tiga Tewas

Tim penyelamat mencari penambang yang tertimbun longsor di penambangan emas ilegal di Desa Buranga, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada hari Kamis (25/2). (Foto: AFP)

PARIGI MOUNTONG, SATUHARAPAN.COM- Sebuah tambang emas ilegal di di Desa Burangga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parisi Mountong, Sulawesi Tengah runtuh menimpa 23 orang yang bekerja di dalamnya, menewaskan tiga orang dan menyebabkan lima lainnya hilang, kata pejabat setempat hari Kamis (25/2).

Korban diperkirakan sekitar 23 orang terjebak di reruntuhan ketika tambang itu runtuh pada Rabu (23/2) malam karena tanah yang tidak stabil, kata Andrias Hendrik Johannes, yang memimpin badan pencarian dan penyelamatan setempat.

Tim penyelamat berhasil menyelamatkan 15 orang dari puing-puing dan menemukan mayat tiga perempuan selama upaya pencarian yang melelahkan, katanya.

Polisi, personel darurat, tentara dan relawan semuanya mengambil bagian dalam upaya untuk menemukan mereka yang masih hilang, meskipun upaya terhambat oleh lokasi tambang yang terpencil dan tanah yang tidak stabil yang berisiko longsor lebih lanjut, katanya.

Video dari tempat kejadian menunjukkan tim penyelamat berjuang untuk mengeluarkan kantong jenazah dari jurang yang tergenang air. 

 

Pencarian korban dilakukan pada malam hari. (Foto: BPBD Parigi Mountong)

Laporan BPBD setempat dan BNPB menyebutkan longor dipicu salah satunya intensitas hujan deras dan struktur tanah yang labil di lokasi penambangan. Hujan teridentifikasi terjadi sejak pukul 17.00 waktu setempat. Kemudian sekitar 30 menit kemudian, longsor mulai terjadi karena air dari talang mengalir menuju lubang galian.

Pada saat itu, sebagian penambang telah menyelamatkan diri, namun sebagian lain tetap bertahan untuk mendulang pada sisi tumpukan dan sudut galian tanah yang terjal.

Berdasarkan laporan kronologi di lapangan, pengelola mengerahkan empat ekskavator dengan sistem rilei material sekitar pukul 08.00 pagi. Keempat ekskavator diperuntukkan satu unit untuk penggalian dan sisanya memindahkan material ke talang untuk diolah.

Sebanyak 100 orang melakukan penambangan ke lubang galian. Pada sore hari, penambang terus berdatangan karena hasil emas di lubang galian cukup banyak, sehingga warga berhimpitan untuk mendapatkan material dengan diameter yang relatif sempit.

Sekitar pukul 18.30 WITA, warga mendulang tertimbun tanah tumpukan material yang berada pada sudut galian yang terjal dengan ketinggian material mencapai sekitar 20 meter, diperkirakan sekitar 30 orang tidak bisa menghindar dan terjatuh saat akan menyelamatkan diri.

Indonesia menyumbang sekitar tiga persen dari produksi emas dunia, menurut laporan AP. Sebagian besar berasal dari tambang Grasberg di Provinsi Papua, yang dikatakan memiliki cadangan senilai US$ 40 miliar dan memiliki 20.000 pekerja.

Tetapi penambangan kecil-kecilan yang seringkali tidak resmi sedang meningkat di banyak bagian Asia dan Afrika. Sebuah studi oleh Forum Antar Pemerintah tentang Pertambangan, Mineral, Logam dan Pembangunan Berkelanjutan menemukan jumlah orang yang terlibat dalam penambangan tersebut telah meningkat menjadi lebih dari 40 juta, naik dari 30 juta pada tahun 2014 dan enam juta pada tahun 1993.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home