Loading...
INDONESIA
Penulis: Reporter Satuharapan 22:27 WIB | Minggu, 29 November 2015

Terpasangnya EWS Longsor, Selamatkan 100 KK di Aceh Besar

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho saat berada di ruangan wall display pantauan bencana. (Foto: Melki Pangaribuan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK) selamat dari kejadian tanah longsor yang terjadi di Desa Neuhun, Kec Masjid Raya, Kab Aceh Besar Provinsi Aceh akibat telah dipasangnya Sistem Peringatan Dini atau Early Warning System (EWS).

Kepala Pusat Data dan Informasi Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Tim dari Universitas Gajah Mada (UGM) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Besar telah memasang Sistem Peringatan Dini atau Early Warning System sebelum bencana tanah longsor terjadi.

"Hujan deras yang mengguyur Aceh Besar telah menyebabkan longsor dan banjir bandang di Desa Neuhun, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar Provinsi Aceh pada hari Sabtu (28/11) lalu pukul 19.30," katanya melalui siaran pers yang diterima satuharapan.com pada hari Minggu (29/11) malam.

Dia juga menjelaskan EWS yang terpasang bekerja dengan baik dimana 5 jam sebelum kejadian longsor dan banjir bandang yaitu pukul 12.05 dan 14.15, Sirine tersebut berbunyi saat hujan deras turun sehingga warga yang sedianya akan berlatih evakuasi dialihkan menjadi evakuasi yang sebenarnya. 

"Kondisi ini menyebabkan 100 KK, yaitu 40 KK di bagian atas yang berisiko tinggi dan 60 KK di bagian bawah dapat melakukan evakuasi sebelum bencana. Longsoran sedimen dari banjir bandang masuk ke dalam 10 rumah dari 40 rumah yang terancam," katanya. 

Diketahui, daerah tersebut merupakan tempat relokasi korban Tsunami 2004 dimana kondisinya merupakan lahan bekas bukit yang dipotong untuk dijadikan permukiman. Kondisi lingkungan kurang memadai karena banyak drainase yang tertutup menyebabkan timbulnya genangan. Kondisi tersebut diperburuk karena ada aktivitas penambangan di bagian atas permukiman. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home