Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 10:49 WIB | Rabu, 23 Agustus 2017

Tersangka Pelaku Serangan Spanyol Ingin Ledakkan Katedral Barcelona

Sagrada Familia, katedral ikonik di Barcelona, Spanyol. (Foto: Dezeen/Antoni Gaudi)

MADRID, SATUHARAPAN.COM – Salah satu tersangka serangan teror di Barcelona, Spanyol, pekan lalu, kepada hakim mengatakan kelompoknya sebenarnya merencanakan serangan yang jauh lebih besar.

Kepada media Spanyol El Mundo, sumber-sumber di pengadilan di Madrid, dengan mengutip salah satu dari empat tersangka, Mohamed Houli Chemlal, mengatakan hari Selasa (22/8), kelompok Chemlal menjadikan beberapa target sebagai sasaran, termasuk katedral ikonik di Barcelona, Sagrada Familia.

Chemlal bersama tiga tersangka lain dihadirkan di pengadilan yang digelar secara tertutup.

Ia mengenakan baju pasien karena masih menjalani perawatan atas luka-luka yang ia derita ketika rumah yang ia tempati di Alcanar, yang dipakai untuk merakit bom, meledak Rabu lalu, menewaskan dua tersangka lain.

Mereka yang tewas termasuk imam dari Maroko, Abdelbaki Es Satty, yang diyakini memperkenalkan paham radikal kepada para tersangka. Polisi yang melakukan penyelidikan menemukan tak kurang dari 120 tabung gas.

Sumber-sumber di pengadilan mengatakan ledakan tersebut memaksa kelompok ini mengubah rencana dan akhirnya memutuskan menyewa mobil barang untuk ditabrakkan ke orang-orang di Las Ramblas, Barcelona, yang menewaskan 13 orang, sekitar 100 orang lain mengalami luka-luka.

Rompi Bom Palsu

Selain dua tersangka yang tewas dalam ledakan di Alcanar, polisi menembak mati lima tersangka dalam serangan di Cambrils.

Tersangka terakhir adalah Younes Abouyaaqoub, laki-laki Maroko berusia 22 tahun, yang diperkirakan menabrakkan mobil barang ke arah kerumunan di Barcelona.

Ia ditembak mati oleh polisi di satu desa di barat Barcelona, hari Senin (21/8). Ia mengenakan rompi bom palsu dan meneriakkan 'Allahu akbar' saat dikepung polisi.

Hakim Fernando Andreu diperkirakan akan menjatuhkan dakwaan terorisme, pembunuhan, dan kepemilikan senjata api kepada para tersangka.

Dalam perkembangan terkait, Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerard Collomb, membenarkan beberapa tersangka berkunjung ke Prancis beberapa hari sebelum serangan di Barcelona dan Cambrils.

Kepada BFMTV, Collomb menjelaskan mereka berada di kawasan Essonne, Paris, pada 11-12 Agustus. Ketika berada di Paris itulah mobil Audi A3 yang dipakai untuk melakukan serangan di Cambrils tertangkap kamera karena mengebut.

Menurut Collomb, para tersangka “tak punya kaitan dengan kelompok di Prancis”.

Sebagian besar dari 12 tersangka tinggal di Ripoll, kota di utara Barcelona yang berbatasan dengan Prancis. Anak-anak muda yang menjadi tersangka ini semuanya keturunan Afrika Utara.

Kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS) mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab. (bbc.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home