Loading...
DUNIA
Penulis: Eben Ezer Siadari 09:25 WIB | Sabtu, 07 Maret 2015

Terungkap, Dunkin Donuts Ternyata Pakai Zat Pemutih Berbahaya

Namun, Dunkin membantah bahwa titanium dioksida merupakan nanopartikel, kendati pihaknya setuju untuk menghentikan penggunaannya.
Anak-anak berlomba makan donat (Fotomikedeanphotos.photoshelter.com

OAKLAND, CALIFORNIA, SATUHARAPAN.COM - Dunkin' Donuts yang produk donatnya demikian populer di kancah global, termasuk di Indonesia, ternyata selama ini telah menggunakan zat pemutih pada bubuk gula bagi produk-produknya. Zat pemutih tersebut menjadi kontroversial di Amerika Serikat karena menurut sejumlah aktivis yang memperhatikan bahan-bahan yang dipakai perusahaan-perusahaan makanan, zat pemutih yang dipakai Dunkin' berbahaya bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu mereka menuntut agar tidak digunakan lagi.

USA Today dalam laporannya yang berjudul Dunkin' to Stop Using Whitening Agent, kemarin (06/3), mengatakan Dunkin' Donuts yang berada di bawah tekanan para kelompok aktivis,  akhirnya menyetujui untuk menghentikan penggunaan bahan pemutih dimaksud, kendati menegaskan bahwa bahan pemutih yang mereka pakai tidak terlarang dalam sistem hukum AS.

Langkah penghentian ini  tidak diumumkan sendiri oleh Dunkin' Donuts, tetapi oleh As You Sow, sebuah kelompok advokasi yang peduli pada transparansi bahan-bahan yang digunakan oleh perusahaan makanan AS. Kelompok ini telah mengajukan permohonan rapat umum pemegang saham untuk membicarakan hal ini dan meminta Dunkin' mengurangi penggunaan titanium dioksida pada gula bubuk yang mereka gunakan.

Pengurus As You Sow  mengklaim bahwa titanium dioksida adalah "nanomaterial" - suatu zat yang direkayasa untuk memiliki dimensi yang sangat kecil, yang menurut mereka dapat menjadi racun bagi manusia.

Sementara itu dalam sebuah pernyataan e-mail kepada USA Today, Kepala Komunikasi Dunkin' Brands, Karen Raskopf mengatakan bahwa titanium dioksida bukanlah "nanopartikel" menurut definisi Food and Drug Administration AS. Tetapi, kata dia, Dunkin' telah memutuskan untuk setuju menghentikan penggunaannya.

"Bahan yang digunakan dalam bubuk gula donat kami tidak memenuhi definisi 'nanopartikel' seperti diuraikan di bawah peraturan FDA," kata Raskopf. "Namun demikian, kami mulai menguji formulasi alternatif untuk produk ini pada tahun 2014, dan kami sedang dalam proses meluncurkan sebuah solusi untuk sistem yang tidak mengandung titanium dioksida."

Dalam pernyataan kedua yang dikirimkan melalui e-mail kepada USA Today, Raskopf mengatakan langkah itu relevan dengan investor. "Dunkin ' Brands memahami bahwa investor semakin tertarik pada keberlanjutan perusahaan tempat mereka berinvestasi. Sebagai bagian dari proses pelibatan pemangku kepentingan yang berkelanjutan, kami menyadari pentingnya keterlibatan dalam dialog yang sedang berlangsung secara produktif dengan investor untuk memahami dan mengatasi masalah mereka , secara tepat. "

Langkah ini dilakukan pada saat konsumen dan kelompok aktivis pembela hak konsumen  memperhatikan lebih dekat bahan-bahan yang dipakai oleh perusahaan yang mengelola restoran-resoran  mulai dari McDonalds hingga Subway .

Awal pekan ini, McDonalds mengungkapkan rencana untuk menghentikan penggunaan antibiotik dalam pasokan ayamnya. Tahun lalu, Subway setuju untuk menghapus bahan kimia kontroversial yang disebut azodikarbonamida dari roti produk mereka, tak lama setelah seorang aktivis gizi mencatat bahwa zat kimia yang sama digunakan dalam tikar yoga.

Sebagai hasil dari pengumuman Dunkin itu, As You Sow menarik surat permintaan rapat pemegang saham.

"Ini adalah keputusan inovatif," kata Danielle Fugere, presiden As You Sow. "Dunkin 'telah menunjukkan kepemimpinan industri yang kuat dengan menghapus bahan yang berpotensi membahayakan  dari donat nya."

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home