Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 12:24 WIB | Senin, 28 Januari 2019

Tidak Sediakan Tempat Sampah, SMPN 14 Bogor Terapkan SAKU

Ilustrasi. Melalui program SAKU, SMPN 14 Bogor tidak menyediakan tempat sampah di sekolah dan berharap dengan siswa mengantongi sampahnya sendiri, turut membentuk karakter siswa yang cinta kebersihan dan mau menjaga lingkungan.(Foto: ModBags)

BOGOR, SATUHARAPAN.COM – SMP Negeri 14 Kota Bogor mungkin jadi satu-satunya sekolah di Kota Bogor yang tidak menyediakan tempat sampah. Meski tidak ada tempat sampah, sekolah yang berada di Sindang Barang, Kota Bogor ini tetap bersih dan hijau. Hal itu dikarenakan sejak satu bulan lalu sekolah menerapkan gerakan “Sampah Ku Bukan Untuk Mu (SAKU)”, yakni mengantongi sampah ke saku.

Kepala Sekolah SMP Negeri 14 Bogor, Ajat Sudrajat, mengatakan program SAKU ini merupakan implementasi dari program Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor yakni Sekolah Kinclong. Setiap sekolah dibebaskan untuk membuat berbagi inovasi dan kreasi demi mewujudkan Sekolah Kinclong. Lembaganya pun berinovasi dengan melakukan gerakan SAKU dan sekolah tidak lagi menyediakan tempat sampah.

“Dulu sekolah kami punya banyak tempat sampah, tetapi dalam pengangkutan sampahnya agak kurang efektif sehingga menimbulkan bau dan kotor,” katanya, Jumat (25/1/2019), seperti dilansir situs resmi kotabogor.go.id.

Gerakan SAKU didukung penuh oleh guru, staf, dan siswa-siswi. Hal itu bisa terlihat dari kondisi sekolah yang meskipun tidak memiliki tempat sampah tetapi begitu bersih tanpa ada sampah berserakan. Selain itu, dengan mengantongi sampahnya sendiri, turut membentuk karakter siswa yang cinta kebersihan dan mau menjaga lingkungan.

“Kami rekrut juga beberapa siswa sebagai Duta Remaja Cinta Lingkungan yang siap menegur teman sebayanya dan memungut sampah yang masih tercecer,” ia menjelaskan.

Kepala Disdik Kota Bogor Fahrudin mengatakan, program Sekolah Kinclong baru diluncurkan 2019, namun sosialisasi dan edukasi pemahaman ke sekolah-sekolah sudah dilakukan sejak 2018. Disdik memang memberikan kebebasan berinovasi bagi setiap sekolah untuk menginterpretasikan program tersebut, yang terpenting tujuannya sama, yakni menjadikan sekolah bersih dan sehat.

“Buat saya SMPN 14 ini luar biasa inovasinya karena berani tidak menyediakan tempat sampah. Jadi anak-anak betul-betul bertanggung jawab terhadap sampahnya sendiri,” ia menambahkan.

Wali Kota Bogor, Bima Arya, berterima kasih atas ide itu. Ia percaya kegiatan yang diawali dari sekolah bisa berjalan dengan baik. Ia mengingatkan agar jangan sampai gerakan ini hanya hangat di awal-awal, namun harus terus berlanjut dan bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain.

“Mudah-mudahan selama satu tahun seluruh sekolah di Kota Bogor bisa seperti ini juga,” katanya.

Sementara itu, Ketua Duta Remaja Cinta Lingkungan, Citra Amelia mengatakan, ia dan teman-temannya mendukung gerakan ini karena sekolahnya jadi lebih bersih dan nyaman. Siswa kelas VIII ini pun tak segan menegur jika temannya masih ada yang membuang sampah sembarangan.

“Gerakan ini sangat bagus, sekolah jadi terbebas dari sampah. Kami juga merasa senang dengan kehadiran Pak Wali ke sekolah kami,” katanya.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home