Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Melki Pangaribuan 20:41 WIB | Kamis, 23 Januari 2020

Tidore Kepulauan Akan Bangun Pelabuhan Payahe

Ilustrasi pelabuhan antar-pulau di Maluku Utara. (Foto: Antara)

TERNATE, SATUHARAPAN.COM - Dinas Perhubungan Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut) menargetkan pada Februari 2020 akan membangun dermaga pelabuhan speedboat di kawasan Payahe Kecamatan Oba, untuk membuka akses transportasi dari dan ke Pulau Halmahera.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tikep, Daud Muhammad di Ternate, mengatakan pekerjaan dengan anggaran Rp1,3 miliar saat ini tinggal menunggu tender fisik, mengingat program tersebut bersumber dari Kementerian Desa dan PDTT.

"Pelabuhan itu dikembangkan, kalau terdapat air surut maka speedboat maupun motor kayu tidak bisa berlabuh di pelabuhan, sehingga pembangunan dermaga ini bisa disinggahi kapal dengan kapasitas 7 GT sampai 12 GT," kata Daud seperti dilansir dari Antara, Kamis (23/1).

Terkait dengan kesiapan administrasi, pihaknya saat ini sudah melakukan penayangan RUP dan untuk pekerjaan ini desainnya sudah disiapkan, sehingga ke depan jika pelabuhan tersebut banyak disinggahi penumpang maka pihak KUPP bisa masuk untuk melakukan pengawasan, namun saat ini kami masih melakukan kerjasama dengan pihak kelurahan dalam hal pengawasan.

Sementara itu, Pemprov Malut melakukan uji kelayakan dan perencanaan tahun 2020 untuk menjadikan pelabuhan Sofifi sebagai salah satu transportasi laut utama dalam pengembangan perekonomian masyarakat Malut.

Plt Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Maluku Utara, Armin Zakaria dihubungi sebelumnya menyatakan, pihaknya telah menyiapkan dokumen perencanaan seperti Rencana Induk Pelabuhan sebab, dokumen-dokumen tersebut sebagai proses tahapan untuk pengembangan pelabuhan Sofifi.

"Jadi pelabuhan Sofifi itu program dari Gubernur Malut dan kita akan menjadikan sebagai pintu masuk utama untuk transportasi laut di Malut," ujar Armin.

Sebab, saat ini, pintu masuk utama transportasi di Malut semuanya di Ternate seperti pelabuhan Ahmad Yani dan Bandara Babullah, akan tetapi, kapasitas pelabuhan Ahmad Yani sudah tidak mungkin untuk diperbesar atau di kembangkan karena lokasi yang tidak representatif.

Oleh karena itu, ada program dari Kementerian Perhubungan bahkan ada surat Menteri Perhubungan ke Presiden untuk pengembangan pelabuhan Sofifi dan Kementerian Perhubungan akan memasukkan dalam Proyek Strategi Nasional atau PSN.

"Jadi, pengembangan pelabuhan Sofifi itu fisiknya melalui dana APBN melalui Kementerian Perhubungan, sedangkan dokumen perencanaan itu sama lahan atau lokasinya itu diminta Pemda dalam hal ini membuat dokumen perencanaan untuk segera dimasukkan ke Kementerian Perhubungan," katanya.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home