Loading...
INDONESIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 15:41 WIB | Minggu, 20 April 2014

Tiga Lagi Jenazah Ditemukan Dalam Musibah Flotim

Tujuh orang meninggal dalam Prosesi Laut Jumat Agung di Selat Sempit Ujung Aro, Larantuka. Prosesi ini biasanya berlangsung hingga larut malam dan melibatkan ribuan umat dari seluruh wilayah di NTT. (Foto: bbc.co.uk)

KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Bupati Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Yoseph Lagadoni Herin mengatakan, tim pencari telah menemukan lagi tiga korban musibah tenggelamnya kapal pengangkut rombongan peziarah di Larantuka.

Tiga jenazah yang ditemukan dalam pencarian Minggu itu, adalah Donata Wain. Perempuan berusia delapan tahun itu ditemukan di Pante Palo pada pukul 07.10, dan Tian Bethan, laki-laki berumur tiga tahun ditemukan pada sekitar pukul 09.30 di Sandominggo, serta Jefri Kerans, kata Bupati Lagadoni Herin kepada Antara melalui pesan singkat, Minggu (20/4).

Tiga jenazah ini, kata dia, setelah dibawa ke rumah sakit untuk menjalani proses pemeriksaan, sudah di antar ke rumah duka masing-masing di Kelurahan Waibalun, Larantuka.

Dia mengatakan, saat ini tinggal dua korban yang belum ditemukan. Dua korban itu adalah Satria Tukan, dan Joe Werang. Keduanya adalah siswa sekolah dasar.

Menurut dia, proses pencarian masih terus berlangsung dan diharapkan, sisa dua korban tenggelamnya kapal peziarah itu dapat ditemukan dalam keadaan selamat.

Kapal Nelayan Bakti No. 74 bermuatan 63 peziarah tenggelam di perairan Pantai Palo, Kota Rowido, Sarotari Tengah, Kecamatan Larantuka atau lebih dikenal dengan sebutan Selat Gonzalu.

Dari jumlah tersebut, sembilan orang meninggal dunia, 19 orang menjalani rawat jalan, 31 orang rawat inap dan dua masih kritis yang saat ini dirawat diruangan ICU. Sisanya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. 

Sesuai tradisi Jumat Agung di Larantuka, Ibu Kota Kabupaten Flores Timur, perarakan patung Tuan Meninu melalui laut melibatkan puluhan perahu dan kapal motor yang ditumpangi para peziarah Katolik dari berbagai daerah di NTT serta beberapa tempat lainnya di Indonesia.

Patung Tuan Meninu tersebut keluar dari kapela di Rewindo sekitar pukul 12.00 WITA. Saat itu, kapal ikan Nelayan Bhakti yang memuat para peziarah itu langsung memutar haluan di tengah arus keras Selat Gonzalo dan langsung terbalik, tuturnya. (Ant)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home