Loading...
DUNIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 12:57 WIB | Selasa, 16 September 2014

Tiongkok Buat Jalur Pejalan Kaki Penggila Handphone

Jalur pejalan kaki pengguna telepon genggam dan yang tidak menggunakan telepon genggam dibedakan di Tiongkok. (Foto-foto: bbc.co.uk)

CHONGQING, SATUHARAPAN.COM — Pemerintah Kota Chongqing, Tiongkok belum lama ini membuat jalur khusus bagi pejalan kaki yang tengah asyik menulis pesan ataupun memandangi  telepon genggamnya.

Dikutip dari mashable.com, Selasa (16/9), jalur dengan lebar sekitar tiga meter itu diberi tanda dengan tulisan berbahasa Tiongkok dan Inggris yang berbunyi, "Pengguna telepon genggam berjalan di jalur ini, risiko ditanggung sendiri."

Sedangkan di jalur lainnya diberi tanda "No Cell Phones," yang ditujukan bagi pejalan kaki pada umumnya.

‘’Tapi banyak pejalan kaki yang tak mengindahkan gambar tersebut, sehingga mereka tetap menggunakan telepon genggamnya di jalur yang salah,” tutur pejabat pemasaran dari perusahaan yang pengelola kawasan itu, Nong Cheng seperti dikutip dari abcnews.com, Selasa (16/9).

Trotoar itu juga dilengkapi dengan tanda rambu-rambu bagi pejalan kaki. Rambu berwarna biru itu bertuliskan "First mobile phone sidewalks in China," yang menandakan jalur tersebut merupakan yang pertama di Tiongkok.

Sementara itu, menurut laporan telegraph.co.uk, pejabat setempat membuat jalur tersebut dengan sengaja untuk mengingatkan pejalan kaki agar tidak menggunakan telepon genggam sambil berjalan.

"Sebaiknya tidak mengoperasikan telepon genggam saat berjalan kaki," ujar dia.

Bukan Pertama

Pembuatan jalur khusus ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Hal serupa pernah dilakukan saluran televisi the National Geography di Washington DC, Juli silam. Namun jalur telepon seluler di Ibukota Amerika Serikat itu kini tak ada lagi, karena hanya digunakan sebagai bahan meneliti watak pejalan kaki pengguna telepon genggam.

Menurut hasil studi yang dilakukan Ohio State University pada tahun 2013, jumlah pejalan kaki yang terluka makin meningkat. Mereka melaporkan 1.500 orang terpaksa masuk ruang gawat darurat pada tahun 2010, jumlah ini meningkat dibanding tahun 2005 yang hanya berjumlah 256 orang.

Stanford University juga pernah memasang tanda hati-hati di sekitar kampus. Pada tahun 2013, pihak badan transportasi Kota Utah, Amerika Serikat pun pernah menerapkan denda  50 dollar Amerika Serikat bagi mereka yang berjalan kaki secara gegabah.

Sejumlah kecelakaan pun pernah menimpa pejalan kaki yang tengah asyik memperhatikan telepon genggamnya. Contohnya pejalan kaki di Kota Reading, Pennsylvania, Amerika Serikat, yang tengah asyik mengirim pesan singkat terjebur ke dalam kolam di dalam Mall. Sedangkan di Melbourne, Australia seorang pejalan kaki sampai jatuh ke tepi dermaga, lantaran asyik bermain Twitter.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home