Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 16:14 WIB | Jumat, 22 Juli 2016

Tiongkok Hancurkan Bangunan Pendidikan Buddha di Tibet

Rumah-rumah di Larung Gar, TIbet, yang dihancurkan oleh pemerintah dengan alasan mengurangi jumlah penduduk. (Foto: dari Free Tibet)

TIBET, SATUHARAPAN.COM – Ortoritas Tiongkok hari Rabu (20/7) mulai melakukan pembongkaran bangunan di Larung Gar, Tibet untuk mengurangi penduduk setempat, di mana daerah itu merupakan salah satu pusat pendidikan Buddha Tibet terbesar di dunia.

Kelompok kampanye Free Tibet yang berbasis di London dalam situsnya mengatakan bahwa pembongkaran itu menyebabkan sejumlah warga diusir. Pembongkaran dilakukan atas perintah otoritas setempat bulan lalu yang bertujuan mengurangi hingga setengahnya jumlah penduduk Larung Gar sampai 5.000 orang.

Menurut Free Tibet, pihak berwenang Tiongkok mengatakan bahwa populasi Larung Gar harus dikurangi dari 10.000 jiwa menjadi tidak lebih dari 3.500 untuk biarawati dan 1.500 biarawan. Oktober tahun ini merupakan peringatan pertama penghancuran bangunan dan pengusiran yang akan dituntaskan pada Oktober 2017.

Lembaga pendidikan dan biara itu didirikan pada tahun 1980 di daerah pegunungan di Sertar, Tibet timur. Ribuan biksu dan biarawati tengah belajar di sana. Kelompok Free Tibet berkampanye untuk menolak kehadiran Tiongkok sebagai kolonisasi di daerah itu dan menyebutkan wilayah Tibet harus independen.

Taktik Tiongkok

Disebutkan warga memprotes, karena alasan padatnya penduduk sebagai kebijakan diskriminatif, karena di wilayah lain Tiongkok banyak daerah yang sangat padat namun tidak ada kebijakan pengurangan penduduk.

Mereka mempertanyakan kesetaraan dalam kebijakan pemerintah dan hukum mengenai  kesejahteraan masyarakat, kebebasan beragama dan hak-hak yang sama. Mereka mempertanyakan penghancuran rumah-rumah para praktisi agama yang tidak bersalah yang hidup sederhana.

Situs Free Tibet menampilkan sejumlah gambar dan rekaman video yang menunjukkan banguna-bangunan kayu dihancurkan rata dengan tanah.  Alat berat yang digunakan dalam pembongkaran ditunjukkan dalam beberapa gambar yang ditampilkan.

Free Tibet menyebutkan para pekerja pembongkaran dikawal polisi Tiongkok dan anggota militer dengan membawa senjata. Namun tidak ada pernyataan yang dikeluarkan oleh pemerintah Tiongkok, juga penyataan dari pemerintahan Tibet di dengasingan, di Dharamshala.

 

 

 

Larung Gar, pusat pendidikan Buddha Tibet terbesar di dunia. (Foto: dari Free Tibet)

Penangkapan Warga

Kelompok kampanye ini juga menyebutkan otoritas Tiongkok menangkap sejumlah orang Tibet dan sekarang keberadaan mereka tidak diketahui, termasuk seorang ibu yang protes dengan membawa gambar Dalai Lama.

Namun menurut seorang pejabat pemerintah di Sertar dihubungi Associated Press mengatakan bahwa tujuan pembongkaran itu untuk merenovasi, bukan menghancurkan bangunan.

Direktur Free Tibet, Eleanor Byrne-Rosengren, seperti dikutip BBC mengatakan, "Pembongkaran di Larung Gar jelas tidak ada hubungannya dengan kepadatan penduduk. Itu taktik lain upaya Tiongkok meruntuhkan pengaruh Buddhisme di Tibet."

Tibet telah kehilangan sejumlah situs bersejarah sebagai entitas yang independen dan pada periode lainnya pernah berada dalam kekuasaan dinasti China dan Mongolia. Pada tahun 1950, Tiongkok mengirim  ribuan tentara untuk menunjukkan klaimnya atas wilayah itu. Beberapa daerah di sana menjadi Daerah Otonomi Tibet, dan wilayah lainnya dimasukkan ke dalam provinsi tetangga.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home