Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 20:30 WIB | Sabtu, 01 Agustus 2020

Tips Membangun Kemesraan di Masa Pandemi

Founder of Yayasan Eunike, Ir Christian Kartawijaya, MACE. (Foto: Dok. satuharapan.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Founder of Yayasan Eunike, Ir Christian Kartawijaya, MACE menyampaikan delapan tips untuk membangun kemesraan di masa pandemi COVID-19.

Pertama, komunitas suami istri.

Menurut suami dari Anne Kartawijaya itu, kalau sudah punya komunitas suami istri patut bersyukur pada Tuhan.

“Tujuannya apa kita punya komunitas? supaya keluarga-keluarga ini kembali punya komunitas,” kata Christian Kartawijaya dalam acara obrolan seputar keluarga dalam 60 menit bertajuk “Let’s be Friend, Let’s be Lover #samadiaja” melalui aplikasi Zoom, hari Sabtu, 1 Agustus 2020 yang diselenggarakan Komisi Parenting GKI Halimun bekerja sama dengan Halimun 6O FM.

Komunitas ini, kata Christian, membuat kita dapat tips-tips dari teman-teman lainnya, misalnya pentingnya dating dan bagaimana penting sekali memberikan bunga kepada istri.

“Saya belajar dari teman saya yang rajin memberi bunga kepada istrinya. Itu menjadi salah satu yang saya belajar dari komunitas,” kata Christian yang bersyukur selama 25 tahun bersama istrinya mempunyai komunitas Yayasan Eunike.

Kedua, special dinner.

Menurut Christian, suami atau istri dapat memasak secara khusus di rumah dengan menyiapkan makan malam dengan suasana romantis.

“Suami masak khusus untuk istrinya. Buat candlelight dinner di rumah,” kata Christian.

Ketiga, waktu khusus berdua.

Menurut CEO of Indocement Tbk itu, suami istri perlu melakukan ‘ngejemur’ bersama, jalan berdua, olahraga bareng, nonton bersama-sama.

“Nonton drama Korea berdua misalnya,” kata Christian mencontohkan.

Keempat, special gift, moment untuk membahagiakan pasangan kita.

“Pikirin apa yang membuat dia surprise. Apakah bahasa kasih dari pasangan? Ini yang mesti di-explore untuk bisa membangun kemesraan itu,” kata Christian seraya memberikan pertanyaan reflektif, “Apakah bahasa kasih dia, gift? atau bahasa kasih dia pada waktu yang special? ataukah bahasa kasih dia sudah dilupain? atau bahasa kasih dia sentuhan fisik? atau bahasa kasih dia adalah momen-momen yang sangat khusus yang kita kasih atau kata-kata yang menguatkan?”

Christian mengusulkan untuk selanjutnya mencoba meng-explorer.

“Berbicara sesuai bahasa kasih dia atau bahasa kasih saya? Kadang-kadang bahasa kasihnya enggak nyambung,” katanya.

Kelima, di dalam tips menerima realitas, kita harus menyadari “that’s not the worst.”

Keenam, melayani pasangan lain.

“Kami punya lebih 200-an pasangan dalam yayasan yang kami layani dan waktu kita melayani pasangan lain, kita melihat luar biasa Tuhan membentuk mereka,” katanya.

Christian mengatakan ada beberapa pasangan yang istrinya waktu melahirkan terkena stroke, ada juga yang istrinya yang terkena lupus, kanker, dan ada juga yang suaminya terkena kanker kepalanya.

“Ada begitu banyak suaminya tidak setia, tetapi bagaimana istrinya tetap merangkulnya, menerimanya luar biasa. Saya melihat kejadian-kejadian Tuhan membentuk keluarga-keluarga Kristen, pasangan-pasangan Kristen,” katanya.

Ketujuh, terkadang kita harus ‘give up your dreams for moment’.

“Kadang-kadang bapak-bapak harus meng-‘give up’ hobinya. Kenapa? Karena untuk mengasihi istrinya,” kata peraih The Best CEO in Indonesia 2019 versi SWA Magazine itu.

Kedelapan, ‘knowing you can adapt with situation together’.

“Kita tahu bahwa situasi pandemi ini sulit, tetapi hebatnya Tuhan menciptakan satu daya adaptasi yang besar,” katanya.

Menurutnya, pada waktu kita mengalami sesuatu kita bisa beradaptasi dan bisa mengadaptasi dengan baik. Suami istri di masa pandemi ini ada yang pertama-tama begitu goyang, linglung, begitu ketakukan, begitu cemas, dan saling mencemaskan, tapi dengan jalannya waktu pelan-pelan mengadaptasi, dan mereka punya daya hidup yang saling menguatkan dan membuat suka cita satu sama lain.

“Jadi pernikahan Kristen itu saya percaya bahwa dua orang (suami dan istri) yang dipenuhi oleh Roh Tuhan sehingga mereka bisa saling belajar. Dua orang ini untuk saling merendahkan diri satu dengan yang lainnya,” katanya.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home