Loading...
SAINS
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 09:00 WIB | Kamis, 24 April 2014

Titi: Anak Jalanan Harus Terus Bermimpi

Titi, salah satu pemeran film dokumenter Jalanan yang terus mengejar mimpinya. (Foto: Diah A.R)

 JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Titi, pemeran dari film dokumenter “Jalanan” mengatakan kalau semua anak jalanan harus mempunyai mimpi untuk dicapai.

“Untuk teman-teman jalanan harus terus bermimpi,” kata dia pada satuharapan.com usai menghadiri acara pembukaan ChopShots Documentary Film Festival Southeast Asia di Goethe-Institut, Selasa (22/4).

“Jangan putus asa untuk menggapai mimpi tersebut. Jangan pernah merasa kamu itu disisihkan oleh orang-orang. Jadi, berbuat baiklah kepada orang lain. Kalau ngamen, yang pasti harus wangi, bersih, sopan dan harus bisa menikmati lagu itu sendiri. Nanti pasti hasilnya akan berbeda kalau kita ngamen yang hanya sekedarnya,” kata Titi.

Titi juga mengungkapkan kegembiraanya bahwa film dokumenter yang dia bintangi telah sukses dan disambut baik oleh masyarakat. Walaupun tidak ada pengalaman akting sebelumnya, Titi mengaku tidak mengalami kesulitan karena di film ini dia memerankan sebagai dirinya sendiri. Dia menceritakan bahwa Daniel Ziv, sutradara film Jalanan, selalu mengikutinya kemana saja dia pergi selama kurang lebih tujuh tahun.

Titi sempat mengeluh kepada Ziv kalau dia bosan diikuti terus oleh Ziv dan bertanya kapan film ini selesai dibuat. Namun, Ziv menjelaskan kepada Titi bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal memang harus memakan waktu yang cukup lama. Ziv juga meminta Titi untuk bersabar dalam proses pembuatan film ini.

Kejar Paket C

Dalam film Jalanan, kisah Titi berawal mulai saat dirinya sedang mengamen di sebuah bus metromini area Terminal Blok M. Titi adalah anak perempuan paling bungsu di keluarganya. Namun, karena keadaan ekonomi keluarganya, Titi tidak bisa melanjutkan pendidikannya hingga ke bangku SMA. Dengan tekad yang besar, Titi menyampaikan keinginannya kepada orang tuanya untuk pergi ke Jakarta untuk meraih cita-cita.

Kendala yang dia hadapi untuk mencari pekerjaan adalah ijazah. Titi tidak memiliki ijazah sekolah formal. Oleh karena itu, dia mulai mengamen untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Lika-liku kehidupan telah dia alami. Sampai akhirnya dia putuskan untuk kembali ke rumah orang tuanya di daerah Jawa Timur.

Setelah mengunjungi orang tuanya, dia kembali ke Jakarta dan memutuskan untuk mengambil Kejar Paket C untuk mendapatkan ijazah dengan harapan mempermudah mencari pekerjaan yang lebih layak. Harapan Titi terkabul. Dia lulus dari Kejar Paket C dan mendapatkan ijazah.

Menurutnya, ijazah yang didapat dari Kejar Paket C sangatlah berguna. Kepada satuharapan.com, dia mengaku telah beberapa kali mendapatkan pekerjaan dan memperoleh gaji yang cukup meskipun hanya tahan beberapa bulan saja dan memutuskan untuk keluar dari pekerjaan tersebut.

Saat ini, Titi sedang merintis usaha sablon dengan suaminya. Dia berharap akan mendapatkan uang lebih banyak lagi untuk bisa sukses dan mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home