Loading...
RELIGI
Penulis: Bayu Probo 16:38 WIB | Jumat, 24 Oktober 2014

Tren, Selebriti Menganut Kabbalah

Ariana dan Frankie Grande, ‘mualaf’ Kabbalah. (Foto: usmagazine.com)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Ariana Grande, penyanyi penyabet New Artist of The Year di American Music Award 2013, memutuskan mempelajari Kabbalah meninggalkan iman Katoliknya. Menambah deretan selebritis yang menganut salah satu sekte agama Yahudi tersebut.

Sebelumnya ada Madonna, Gwyneth Paltrow, Mila Kunis, Ashton Kutcher, Demi Moore, Britney Spears, Roseanne Barr, Sandra Bernhard, Anthony Kiedis, Mick Jagger, Jerry Hall, Lucy Liu, Alex Rodriguez, Rosie O'Donnell, Naomi Campbell, Donna Karan, Elizabeth Taylor, Mischa Barton, Paris Hilton, Nicole Richie, James Van Der Beek, Heather McComb, Harry Styles, dan Lindsay Lohan diketahui sebagai penganut Kabbalah.

Menariknya, Ariana kepada Sunday Telegraph, Selasa (21/10) menyatakan kepindahan keyakinannya untuk mendukung kakaknya Frankie Grande, yang gay yang ditolak gerejanya. “Ketika kakakku dikatai, ‘Tuhan tidak mencintainya’, saya kira itu tidak baik,” kata dia.

Penyanyi yang dikenal dengan lagunya Right There tidak menyesal meninggalkan ajaran Katolik, justru merasa kehidupannya makin indah semenjak mendalami Kabbalah. “Hidup saya berjalan sangat indah karena saya benar-benar mendalami ajaran Kabbalah,” kata dia.  Kapan Ariana memutuskan menganut Kabbalah tidak diketahui dengan tepat.

Pusat Kabbalah di London Diperluas karena Madonna

Sejak Madonna di akhir tahun 1990-an menggunakan tali merah di pergelangan tangannya, tanda ia menganut Kabbalah, penganut Kabbalah di Inggris melonjak drastis. Kini, Kabbalah Centre, bangunan bergaya Georgia hanya beberapa menit dari Oxford Circus di pusat kota London, berencana untuk memperluas tempatnya hingga dua kali lipat.

Sebab, gelombang umat ‘biasa’—selain para selebriti —yang mengikuti jejak Madonna bisa mencapai 1.000 orang bergabung dalam sejumlah kelas spiritual setiap minggu.

Mentor spiritual dari Kabbalah London adalah Marcus Weston, 41, mantan bankir investasi yang kini guru senior dan wali di Kabbalah Centre. Weston tumbuh apatis terhadap kehidupan kota, menjadi makin frustrasi sampai ia memiliki pencerahan dalam perjalanan untuk bekerja 16 tahun yang lalu.

Apa Itu Kabbalah?

Kabbalah (Ada yang menyebut Qabbala, Kabala, Kaballah) secara harfiah berarti “menerima” dalam pengertian suatu “tradisi yang diterima “) adalah bentuk esoterik mistisisme Yahudi. Kabbalah berupaya menyingkap pengertian-pengertian mistis terselubung dalam Tanakh (Taurat, Kitab Para Nabi,/Kitab Suci Ibrani). Kabbalah menawarkan pemahaman mistis ke dalam hakikat ilahi.

Istilah “Kabala” mulanya digunakan dalam teks-teks Talmud, di antara Geonim (para rabi abad pertengahan awal) dan oleh Rishonim (rabi-rabi abad pertengahan yang belakangan) sebagai rujukan kepada kumpulan tradisi lisan yang lengkap dari ajaran Yahudi, yang tersedia untuk umum.

Bahkan karya-karya para nabi dirujuk sebagai Kabala, sebelum mereka dikanonkan sebagai bagian dari tradisi lisan. Dalam pengertian ini Kabala digunakan dalam merujuk semua hukum lisan Yudaisme. Setelah beberapa lama, hukum lisan ini dicatat, tetapi ajaran-ajaran esoteriknya tetap tinggal sebagai suatu tradisi lisan. Dengan demikian, ajaran-ajaran esoterik tetap merupakan tradisi lisan. Jadi, istilah ini kemudian terkait dengan doktrin-doktrin pengetahuan esoterik mengenai Allah, ciptaan alam semesta Allah dan hukum-hukum alam, alasan-alasan untuk perintah-perintah di dalam Taurat dan cara-cara Allah mengatur keberadaan alam semesta. Kini bahkan ajaran-ajaran esoterik Taurat dicatat, tetapi tetap dikenal sebagai Kabala. (dailymail.co.uk/dailytelegraph/usmagazine/Wikipedia)

Baca juga:


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home