Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Prasasta Widiadi 10:10 WIB | Sabtu, 05 September 2015

Triyaningsih Bersyukur Lolos ke PON 2016

Triyaningsih Bersyukur Lolos ke PON 2016
Triyaningsih (tengah) di podium juara Kejurnas Atletik 2015, hari Sabtu (5/9) di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta. Dia diapit Yulianingsih (kiri) yang meraih medali perak, dan Bayu Trianantasari dari Provinsi Sumatera Barat yang meraih medali perunggu. (Foto-foto: Prasasta Widiadi).
Triyaningsih Bersyukur Lolos ke PON 2016
Triyaningsih (nomor dada 734) saat berlari di nomor 10.000 meter, dikejar Nyai Prima Agita (kaus merah), dari Provinsi Sumatera Utara, dan Bayu Trianantasari (kaus hijau).
Triyaningsih Bersyukur Lolos ke PON 2016
Triyaningsih (nomor dada 734) saat berlari di nomor 10.000 meter.
Triyaningsih Bersyukur Lolos ke PON 2016
Triyaningsih (nomor dada 734) mengungguli atlet lain di nomor lari 10.000 meter.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelari putri jarak menengah Provinsi DKI Jakarta, Triyaningsih, bersyukur berhasil masuk Pekan Olah Raga Nasional (PON) 2016 karena memenangi medali emas nomor 10.000 meter putri di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Atletik 2015.   

“Dalam kejurnas sekarang ini target saya ke limit PON, dan alhamdulillah masuk limit,“ kata Triyaningsih kepada satuharapan.com setelah penyerahan medali Kejurnas Atletik 2015, di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta, hari Sabtu (5/9). 

“Tidak ada kesulitan, karena buat saya yang penting semangat saja setiap kali lomba,” dia menambahkan.  

Triyaningsih memenangkan medali emas di nomor tersebut dengan catatan waktu 36 menit 43,58 detik. Dia mengungguli atlet Provinsi Jawa Timur, Yulia Ningsih, yang meraih catatan waktu 37 menit 55,29 detik. Di urutan ketiga, Bayu Trianantasari dari Provinsi Sumatera Barat, meraih catatan waktu 38 menit 15,11 detik.

Menurut buku panduan Panitia Kejurnas Atletik 2015 ketiga pelari tersebut lolos ke kualifikasi PON 2016, sebab mereka mencatat waktu lebih cepat dari limit yang ditentukan untuk PON tahun depan, yakni 39 menit 00,00 detik.  

Triyaningsih mengemukakan jalan masih terjal untuk menghadapi PON 2016 mendatang. Tantangan tersebut menurut dia bukannya untuk mempertahankan catatan waktu. “Saya musti  giat berlatih, supaya kondisi badan tetap fit dan kondisi badan tetap siap,” kata dia.

“Memang tadi agak kejar-kejaran sama Yuli dan Trianata,” kata Triyaningsih.

Triyaningsih berharap di Provinsi DKI Jakarta tidak hanya dia yang menjadi andalan untuk PON tahun depan. Karena semakin banyak pilihan akan semakin bagus untuk provinsi tersebut.

“ Mudah-mudahan tahun depan ada atlet lain (dari Provinsi DKI Jakarta, Red) juga yang ikut ke PON 2016, dan semoga saja dia bisa jadi pelapis yang baik,” kata Triyaningsih.  

“Langganan” SEA Games

Triyaningsih beberapa kali berpartisipasi di kejuaraan tingkat Internasional. Di SEA Games yang diselenggarakan di Singapura beberapa bulan lalu dia meraih emas di nomor 5.000 dan 10.000 meter. Triyaningsih meraih emas di nomor 5.000 meter dengan catatan waktu 16 menit 18,06 detik. Di nomor 10.000 meter  dia juga meraih medali emas dengan catatan waktu 33 menit 44,53 detik.

Apabila dirunut jauh ke belakang, Triyaningsih hampir menyapu bersih medali emas di empat penyelenggaraan SEA Games sebelumnya antara lain pada 2007 di Nakhon Ratchasima, Thailand di nomor 5.000 meter dia meraih medali emas dengan catatan waktu 15 menit 54,32 detik. Pada SEA Games 2009 di Vientiane, Laos, dia memenangi nomor yang sama dengan catatan waktu 15 menit 56,79 detik. Pada SEA Games 2011 di Palembang, Indonesia, dia memenangi nomor yang sama dengan catatan waktu 16 menit 06,37 detik. Namun dua tahun kemudian di SEA Games di Naypyidaw, Myanmar, dia gagal dan harus puas dengan medali perak dengan catatan waktu 16 menit 24,36 detik.

Tidak hanya di nomor 5.000 meter, di nomor 10.000 meter di empat kali penyelenggaraan SEA Games, Triyaningsih sukses menyapu medali emas. Pada SEA Games 2007 dia meraih medali emas dengan catatan waktu 34 menit 07,35 detik, pada SEA Games 2009 dia meraih medali emas dengan catatan waktu 34 menit 52,74 detik, pada SEA Games 2011 dia menggondol medali emas dengan catatan waktu 34 menit 52,74 detik, pada SEA Games 2013 dia juga meraih medali emas dengan catatan waktu 34 menit 32,68 detik.

Perolehan Medali Sementara

Hari Sabtu (5/9) merupakan hari terakhir penyelenggaraan Kejurnas Atletik 2015, dan Provinsi Jawa Timur masih berada di posisi teratas dengan enam medali emas, empat perak, dan empat perunggu. Di urutan kedua Jawa Barat meraih lima medali emas, enam medali perak, dan empat medali perunggu. Peringkat ketiga ditempati Provinsi Jawa Tengah dengan lima medali emas, tiga medali perak dan lima medali perunggu.

Urutan keempat ditempati tuan rumah DKI Jakarta yang mendapat lima medali emas, tiga medali perak, dan lima medali perunggu. Urutan kelima ditempati Papua yang menggondol tiga medali emas, satu medali perak, dan satu perunggu.

Hari Sabtu (5/9) merupakan hari terakhir penyelenggaraan Kejurnas Atletik 2015. Selain nomor 10.000 meter putri juga akan dipertandingkan lari nomor 1.500 meter putra, 110 meter gawang putra, 100 meter putri dan putra, lempar cakram putra, 4 x 400 meter estafet putri dan putra, lompat tinggi galah putra, 100 meter putri dan putra, lompat tinggi putri, lompat jangkit putri.

Baca Juga

Triyaningsih Akan Tabung Bonus SEA Games 2015

Bonus Atlet SEA Games RP 31 Miliar Dibagikan 9 Juli

Triyaningsih Gagal Pertahankan Emas 5000 Meter

Satu Pelari Indonesia Batal Ikut AG 2014

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home