Loading...
MEDIA
Penulis: Reporter Satuharapan 09:46 WIB | Rabu, 13 Februari 2019

Trump Kecam Serangan terhadap Wartawan setelah Insiden BBC di Texas

Ilustrasi. Salah satu gaya Presiden Donald Trump. (Foto: Bangor Daily News)

WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengecam serangan terhadap wartawan setelah seorang pendukungnya menyerang juru kamera BBC dalam pawai presiden di Texas.

Pernyataan yang dirilis Gedung Putih tidak merujuk insiden apa pun secara spesifik.

Yang dilansir adalah presiden “mengecam semua aksi kekerasan terhadap individu atau kelompok orang mana pun—termasuk awak pers”.

Ditambahkan, “Kami meminta siapa pun yang menghadiri sebuah acara, melakukannya dengan sikap damai dan menghormati.”

Pada Senin (11/2) waktu setempat, juru kamera BBC, Ron Skeans, didorong dan dimaki oleh seorang pria dalam pawai bertajuk Make America Great Again di El Paso, Texas.

Menurut Skeans, pria tersebut “mendorong sangat keras” sebanyak dua kali yang hampir menyebabkan dia dan kameranya jatuh. Pria itu lalu dibekap oleh seorang blogger pendukung Trump.

Presiden Trump yang sedang berada di podium melihat kejadian itu.

Dia bertanya apakah para wartawan dalam keadaan baik, mengacungkan jempolnya, dan melanjutkan pidatonya setelah Skeans juga memberi tanda jempol.

Wartawan BBC Biro Washington, Eleanor Montague dan Gary O’Donoghue, sedang duduk di depan kamera ketika insiden itu berlangsung.

Montague mengatakan pria penyerang itu telah menyerang wartawan lain, namun Skeans “kena dampak terburuknya”.

Setelah kejadian tersebut, tim kampanye Trump berterima kasih kepada aparat keamanan yang mengeluarkan pria itu.

“Seseorang yang terlibat argumentasi yang melibatkan fisik dengan juru kamera berita telah dikeluarkan dari pawai tadi malam. Kami mengapresiasi aksi sigap dari keamanan lokasi dan aparat penegak hukum,” kata Michael Glassner, ketua pelaksana Trump for President Inc.

Bagaimana Sikap BBC?

Dalam surat kepada Sekretaris Pers Gedung Putih, Sarah Sanders, editor BBC Biro Amerika, Paul Danahar, meminta tata laksana keamanan bagi wartawan yang menghadiri pawai presiden ditinjau ulang.

Danahar menyebutkan, “akses ke area media tadi malam tidak diawasi dan tidak ada seorang aparat keamanan atau petugas keamanan yang menghentikan sang penyerang masuk area dan mengintervensi ketika dia mulai menyerang. Tak ada pula tindak lanjut setelah insiden dengan kolega kami.”

Apa Latar Belakangnya?

Presiden Trump bertandang ke El Paso yang berbatasan dengan Meksiko, untuk berkampanye mengenai tembok perbatasan—topik kontroversial yang menyebabkan penghentian operasional pemerintah terlama sepanjang sejarah AS.

Wartawan BBC yang hadir dalam acara tersebut, Eleanor Montague, melaporkan bahwa sebelum serangan terjadi, Presiden Trump mengucapkan kepada hadirin bahwa “berita bohong” dan media tidak memberitakan dirinya dengan baik.

Pada Agustus 2018, para pakar PBB memperingatkan perkataan-perkataan Trump “meningkatkan risiko para wartawan disasar dengan kekerasan”.

AG Sulzberger selaku penerbit New York Times mendesak Presiden Trump menghentikan perkataannya yang menyerang media. (bbc.com)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home