Loading...
HAM
Penulis: Endang Saputra 13:13 WIB | Rabu, 01 Juni 2016

Try Sutrisno Ajak Masyarakat Waspadai Kebangkitan PKI

Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Jenderal TNI Purn Try Sutrisno tampil dalam acara Simposium Nasional Mengamankan Pancasila dari Ancaman PKI dan Ideologi Sejenis di Balai Kartini, hari Rabu (1/6). (Foto: Endang Saputra)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Tanggal 1 Juni menjadi momen penting untuk menguatkan Pancasila sebagai ‎pandangan hidup dan ideologi bangsa Indonesia. Penguatan diperlukan di tengah maraknya simbol-simbol Partai Komunis Indonesia (PKI) digunakan oleh masyarakat.

Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Jenderal TNI PurnTry Sutrisno, dalam acara Simposium Nasional "Mengamankan Pancasila dari Ancaman PKI dan Ideologi Sejenis" di Balai Kartini, hari Rabu (1/6), menyatakan Tanggal 1 Juni merupakan momen simbolik 71 tahun Bung Karno berpidato tentang Pancasila untuk pertama kalinya.

“Hari ini kita akan mengukuhkan kembali Pancasila sebagai pandangan hidup dan ideologi. Juga penolakan kita secara tegas terhadap ideologi lain,” katanya ketika menjadi narasumber dalam acara tersebut di Balai Kartini.

Try Sutrisno menyayangkan maraknya penggunaan simbol-simbol PKI. Bahkan yang paling mengawatirkan, meski telah dilarang pada tahun 1966, PKI telah tiga kali mengadakan kongres secara rahasia. Padahal, kata dia, komunisme berintikan ajaran tentang pertentangan kelas yang suatu saat bisa menindas kelas-kelas lain.

“Pengikut PKI melakukan pemberontakan sejarah PKI dapat dilihat sejak tahun 1927, tahun 1948, dan juga 1965 ke RI sendiri. G30 telah dipersiapkan secara rahasia dan mendadak serta serentak. Diawali pembunuhan terhadap pucuk pimpinan TNI AD. Dilakukan oleh oknum-oknum tentara yang secara ideologi dapat mereka pengaruhi,” katanya.

Try Sutrisno mengaku semuanya untuk mengingat kembali apa yang terjadi setelah Oktober 1965.

“Kita mesti menundukkan kepala karena banyak korban dari masyarakat oleh pemberontakan yang dilakukan PKI. Bangsa ini telah secara yuridis konstitusional, dengan ketetapan MPRS Nomor 25 Tahun 1966, menyatakan melarang diberlakukannya ideologi komunisme,” kata dia.

“Dulu PKI yang melakukan kok mereka sekarang menyuruh minta maaf. Aksi yang berlangsung di bulan-bulan belakangan ini terasa berlebihan,” kata dia.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home