Loading...
INDONESIA
Penulis: Martahan Lumban Gaol 16:51 WIB | Jumat, 16 Mei 2014

Tumbangnya Para Pejabat di Dapil Papua

Hasil rapat pleno terbuka penetapan perolehan kursi dan calon terpilih anggota DPR dan DPD Pemilu 2014. (Sumber: KPU)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Beberapa nama mantan pejabat yang mencalonkan diri untuk menjadi wakil rakyat di Senayan dari daerah pemilihan (dapil) Papua pada Pemilu Legislatif 2014 ini dipastikan gagal, salah satunya adalah Freddy Numberi. Menteri Perhubungan Republik Indonesia ke 27 itu, gagal mewakil Partai Gerindra nan mendapatkan jatah satu kursi.

Selain itu, masih terdapat nama mantan pejabat lain, yakni mantan Gubernur Irian Jaya (1988-1993) dan Gubernur Papua (2006-2011), Barnabas Suebu (NasDem),  Wakil Gubernur Provinsi Papua (2006-2011), Alex Hesegem (NasDem), dan Mantan Penjabat Bupati Nabire, Hendrik Pagaya Kaisiepo (Hanura).

Tidak ketinggalan, nama penyanyi, Edo Kondologit (PDIP), dan pemegang gelar tinju IBF-WBC, Mohamad Rachman (Gerindra), juga ikut gagal dalam pencalonan mereka sebagai calon anggota legislatif tahun ini.

Inilah Wakil Rakyat Papua

Untuk periode 2014-2019, aspirasi rakyat Papua di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) akan diwakili oleh sepuluh nama yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Republik Indonesia, pada Rabu (14/5). Dari hasil tersebut, hanya sembilan partai nan mendapatkan hak untuk mengirim nama calegnya, dan PDIP mendapatkan jatah dua kursi.

Kursi pertama PDIP diberikan pada Ketua Umum PDIP Provinsi Papua, Komarudin Watubun. Menurut penelusuran satuharapan.com, Komarudin adalah sosok nan mengatakan bahwa undang-undang pornografi tidak bisa diterapkan di tanah Papua, karena bertentangan dengan kebudayaan Papua. Satu kursi lagi menjadi milik Tony Wardoyo, sosok yang pernah menjadi Anggota DPR-RI (2004-2009) dari Fraksi PKB.

Enam bangku berikutnya menjadi kepunyaan caleg wajah baru dalam Daftar Calon Tetap (DCT) dapil Papua Pemilu 2014. Mereka adalah Anggota MPR 1999-2004 (Fraksi Utusan Daerah mewakili Papua) Sulaiman L Hamzah (NasDem), dan Mubaligh dari Nabire, Muhammad Yudi Kotouky (PKS).

Mubaligh ialah ahli kumpulan agama yang diantar ke luar negeri untuk menyebarkan ajaran agama mereka melalui dakwah, pendidikan, khidmat sosial dan sebagainya.

Selanjutnya, terdapat nama Ketua Komisi Wasit Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI), Roberth Rouw (Gerindra), putra Bupati Puncak Jaya (2013-2018) Henok Ibo, Libert Kristo Ibo (Demokrat), Estimator PT Mitra Bakti Papua (Rekanan PT Freeport Indonesia), Willem Wandik (Demokrat).

Tiga kursi terakhir diberikan pada dua sosok Anggota Legislatif Terpilih Pemilu 2009 nan kembali bertarung pada Pemilu 2014 ini, mereka adalah Anggota Komisi IV DPR-RI, Peggi Patrisia Pattipi (PKB), Anggota Komisi IX dan Badan Legislasi DPR-RI, Jamaluddin Jafar (PAN), serta Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD)-RI, Elion Numberi (Golkar).

Tujuh Petahana Gugur

Dari sepuluh Anggota Legislatif Terpilih Pemilu 2009, terdapat sembilan nama yang kemabali menjadi caleg pada Pemilu 2014 ini. Satu caleg yang tidak mancalonkan diri tersebut ialah Manuel Kaisiepo (PDIP).

Akan tetapi, dari sembilan nama yang kembali terdaftar dalam DCT dapil Papua itu, tujuh diantaranya terpaksa gigit jari, karena gagal kembali mendapat kepercayaan rakyat Papua. Mereka adalah Anggota Komisi VII dan Badan Anggaran DPR-RI, M Ali Kastella (Hanura), Anggota Komisi I DPR-RI, Paskalis Kossay (Golkar), Anggota Komisi I dan Badan Anggaran DPR-RI, Yorrys Raweyai (Golkar), Anggota Komisi II DPR-RI, Agustina Basik (Golkar), Anggota DPR-RI Komisi V DPR-RI, Etha Bulo (Demokrat), Anggota DPR-RI Komisi X DPR-RI Diaz Gwijangge (Demokrat), serta Anggota DPR-RI Komisi VII dan Badan Musyawarah DPR-RI, S Milton Pakpahan (Demokrat).

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home