Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 14:30 WIB | Kamis, 28 Agustus 2014

Turki: Davutoglu Gantikan Erdogan sebagai Perdana Menteri dan Ketua Partai

Ahmed Davutoglo dipilih sebagai Ketua Partai AKP dan PM Turki. (Foto: Ist)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), partai berkuasa di Turki, pada hari Rabu (27/8) menegaskan bahwa Menteri Luar Negeri, Ahmet Davutoglu, menjadi Perdana Menteri dan pemimpin partai, menggantikan  Recep Tayyip Erdogan.

Dalam pemungutan suara yang lebih sebagai seremonial pada kongres partai, sehari sebelum Erdogan  menduduki jabatan presiden Turki.  AKP menyetujui Davutoglu sebagai satu-satunya kandidat yang diajukan.

Davutoglu, menjabat  menteri luar negeri sejak tahun 2009, segera menduduki jabatan baru hari Kamis (28/8) ini ketika Erdogan dilantik sebagai presiden dan segera membentuk pemerintahan baru.

Davutoglu berusaha untuk melepaskan citra sebagai akademisi kutu buku dengan pidato yang berapi-api pada kongres partai. Prai 55 tahun itu mengatakan bahwa tidak akan ada konflik antara dia dan Erdogan (60 tahun) sebagai presiden dan keduanya  akan bergandengan tangan membangun Turki baru.

"Tidak akan ada konflik antara presiden dan perdana menteri, yang keduanya dipilih melalui pemilu.
Kami akan bersama-sama  membangun Turki baru. Tidak ada yang bisa menabur benih permusuhan antara kawan," kata dia.

Davutoglo menampilkan sisi agresifnya tahun lalu dengan menghadapi  protes anti-pemerintah yang  pembangunan kembali sebuah taman  di Istanbul sebagai upaya "membangun kepercayaan pada rakyat.”

Dia juga bersumpah untuk membangun Turki yang kuat yang akan berkembang dan tidak akan runtuh seperti Kekaisaran Ottoman. "Kami tidak akan membiarkan Turki menghadapi bencana besar yang pernah dihadapi Kekaisaran Ottoman."

"Kami berada pada barisan Turki baru. Kami akan melewati barisan abadi ini kepada penerus kita dan generasi berikutnya," kata dia.

Davutoglu juga mengulangi sumpah Erdogan untuk mencari sebuah konstitusi baru bagi Turki setelah pemilu legislatif 2015 yang akan memberikan presiden kekuasaan yang lebih besar.

"Sebuah konstitusi baru, sebuah konstitusi yang akan mengakui kebebasan, akan membuka jalan bagi maeda depanTurki,” kata dia. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home