Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 17:10 WIB | Jumat, 26 Agustus 2016

Turki Rencanakan Operasi Darat di Suriah Selama 2 Tahun

Turki Rencanakan Operasi Darat di Suriah Selama 2 Tahun
Sebuah tank angkatan darat Turki tengah menuju Suriah di kota perbatasan Karkamis, Gaziantep, Turki pada 24 Agustus 2016. AFP PHOTO/Bulent Kilic
Turki Rencanakan Operasi Darat di Suriah Selama 2 Tahun
Tank-tank militer Turki melintas menuju kota Jarabulus di perbatasan Turki-Suriah, 25 Agustus 2016. Militer Turki yang didukung serangan udara koalisi internasional melancarkan operasi yang melibatkan jet-jet tempur dan pasukan darat elite untuk mengusir ISIS dari kota perbatasan Suriah tersebut. Operasi darat dan udara itu merupakan langkah ambisius Turki dalam konflik Suriah yang bertujuan untuk membersihkan ekstremis dari kota Jarabulus, yang terletak berseberangan dengan kota Karkamis, Turki. Bulent Kilic/AFP
Turki Rencanakan Operasi Darat di Suriah Selama 2 Tahun
Personel pasukan pemerintah Irak dan satuan elite kontraterorisme CTS berpatroli di Qayyarah, 24 Agustus 2016, setelah mereka merebut posisi penting di pusat kota, kata pejabat, di hari kedua operasi perebutan Qayyarah dari ISIS. Qayyarah yang terletak di tepi barat sungai Tigris, sekitar 60km sebelah selatan Mosul, merupakan benteng besar terakhir ISIS di Irak. Mahmoud Saleh/AFP
Turki Rencanakan Operasi Darat di Suriah Selama 2 Tahun
Pasukan yang setia kepada Pemerintah Perjanjian Nasional Libya dukungan PBB mempertahankan posisi di dekat tempat strategis bernama Distrik Satu 21 Agustus 2016 saat mereka memerangi ISIS yang berkumpul di kota pesisir Sirte, sebelah timur ibu kota Tripoli. Unit Angkatan Udara Libya melancarkan operasi pada 20 Agustus 2016 untuk memotong rute pelarian jihadis di Sirte. AFP PHOTO/Mahmud Turkia

ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Turki merencanakan operasi darat ke Suriah selama lebih dari dua tahun sebelum melancarkannya pada pekan ini. Namun menurut pejabat setempat pada hari Kamis (25/8) mengatakan rencana itu terhenti oleh pihak militer dan berbagai pihak sengketa internasional.

Tank-tank dan ratusan pejuang oposisi Turki telah memasuki wilayah Suriah pada hari Rabu (24/8) untuk merebut kembali kota Jarabulus dari para ekstremis ISIS yang membuat milisi Kurdi terdesak. Operasi tersebut merupakan langkah signifikan Ankara sejak meletusnya perang sipil berdarah di Suriah selama lima tahun terakhir.

Jarabulus telah berada di bawah kekuasaan ISIS selama tiga tahun, dengan pemilihan waktu operasi tersebut memunculkan pertanyaan terhadap Ankara yang tidak melancarkan operasi tersebut lebih cepat. Namun, seorang pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa pemerintah telah "merencanakan sebuah serangan darat selama lebih dari dua tahun" tetapi "tertunda" oleh beberapa faktor.

Pejabat itu mengatakan bahwa Washington mempertanyakan kelayakan rencana Turki untuk membebaskan Jarabulus, yang telah dibahas dengan para sekutu koalisi pada Juni tahun lalu.

"Alasan dasar mereka adalah jumlah pemberontak moderat tersebut tidak cukup untuk tugas membebaskan Jarabulus dan bagian lain dari Suriah utara."

Ankara telah diberikan daftar "pejuang moderat" oleh Gedung Putih pada bulan Maret dengan menurunkan 1.800 pejuang, namun yang dijanjikan hanya 600 pejuang karena dinilai akan efisien untuk melaksanakan operasi tersebut, kata pejabat setempat. (AFP)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home