Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 07:40 WIB | Selasa, 18 Agustus 2020

UEA: Perjanjian dengan Israel Tidak Ditujukan pada Iran

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Anwar Gargash. (Foto: dok. Ist)

DUBAI, SATUHARAPAN.COM-Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), Anwar Gargash, mengatakan pada hari Senin (17/8) bahwa UEA mencapai kesepakatan untuk menormalkan hubungan dengan Israel adalah "keputusan kedaulatan" yang tidak ditujukan kepada Iran.

UEA memanggil Kuasa Usaha di Kedutaan Besar Iran di Abu Dhabi pada hari Minggu (16/8) atas ancaman yang dibuat sebagai tanggapan atas kesepakatan damai dengan Israel. Pejabat itu diberi "memo dengan kalimat yang tegas" atas pernyataan mengancam yang dibuat oleh Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengenai perjanjian UEA dengan Israel untuk menormalkan hubungan, kantor berita negara WAM melaporkan.

Kementerian luar negeri UEA mengatakan pernyataan Rouhani digaungkan oleh pejabat Iran dan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), dan menganggap retorika ini "tidak dapat diterima dan provokatif."

Kementerian menambahkan bahwa pernyataan ini akan berdampak serius pada keamanan dan stabilitas di Teluk Arab.

Kompensasi Pembatalan Aneksasi

Inisiatif Sheikh Mohammed bin Zayed untuk mencapai kesepakatan damai UEA dengan Israel, dengan menghentikan aneksasi wilayah Palestina, telah memberikan lebih banyak waktu untuk peluang perdamaian yang dapat dicapai melalui solusi dua negara, kata Gargash di halaman Twitter resminya, hari Jumat (14/8).

Ini dilakukan sebagai imbalan atas normalisasi hubungan dengan Israel, katanya, dan menambahkan bahwa inisiatif tersebut adalah pendekatan realistis di mana UEA telah sepenuhnya transparan.

Dukungan Ethiopia

Reaksi positif dari negara-negara besar di seluruh dunia terhadap kesepakatan itu "menggembirakan," tambah Gargash, terutama karena kesepakatan itu membahas bahaya pencaplokan wilayah Palestina. “Keputusan berani Sheikh Mohammed bin Zayed mengungkapkan kenyataan yang sangat kami butuhkan,” kata menteri itu.

Sementara itu, Ethiopia termasuk yang menyambut kesepakatan itu. Perdana Menteri Ethiopia, Abyi Ahmed, mengucapkan selamat kepada Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, atas perjanjian damai dengan Israel, seperti dilaporkan Kantor Berita Emirates, WAM.

Dalam sebuah pernyataan yang dia posting di akun Twitter-nya, Perdana Menteri Ethiopia mengatakan, "Atas nama Republik Demokratik Federal Ethiopia, saya ingin mengucapkan selamat yang tulus kepada rakyat dan pemerintah Uni Emirat Arab dan Negara Israel telah mengambil keputusan monumental untuk menormalkan hubungan antara kedua negara."

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home