Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 03:40 WIB | Minggu, 17 Juni 2018

Ujian Singa Muda

Jelang Pertandingan Inggris vs Tunisia
Pertandingan kesebelasan Inggris melawan Tunisia pada PD 1998-Prancis. (Foto: getty images)

SATUHARAPAN.COM - Timnas Inggris datang ke PD 2018 Rusia dengan optimisme yang tinggi menyusul makin padunya permainan pemain senior dan pemain muda ditangan pelatih Gareth Southgate.

Dengan materi pemain yang dimilikinya, dalam setiap babak final turnamen besar yang diikuti, Inggris selalu menjadi tim yang diunggulkan. Namun realitasnya berbicara lain. Sepanjang keikutsertaannya pada PD dan Piala Eropa, Inggris hanya mampu mengoleksi satu trofi juara saat mereka menjadi tuan rumah PD 1966. Dalam pertandingan yang dramatis, mereka mengaahkan tim kuat Jerman Barat dengan skor 4-2 setelah babak perpanjangan waktu.

Timnas Inggris lolos ke Rusia setelah memuncaki grup F kualifikasi PD 2018 zona Eropa dengan hasil delapan kemenagan dan dua kali imbang menyisihkan tim kuat Slovakia dan Skotlandia. Di grup G PD 2018 mereka tergabung bersama Belgia, Panama, dan Tunisia.

PD 2018 Rusia menjadi penampilan yang kelima keikutsertaan Tunisia dalam babak final PD. Selama empat keikutsertaan sebelumnya Tunisia tidak pernah lolos dari fase grup. Meski begitu mereka tercatat sebagai kesebelasan pertama dari benua Afrika yang mampu memenangkan pertandingan pada babak final PD. Pada PD 1978 Argentina, di grup 2 Tunisia mengalahkan Meksiko dengan skor 3-1 dan menahan imbang juara bertahan Jerman Barat.

Pada PD 1998 mereka satu grup dengan Inggris. Dalam perjumpaan di fase grup mereka harus menelan kekalahan 2 gol tanpa balas. Saat itu Gareth Southgate turut membela kesebelasan Inggris pada PD 1998. Dua puluh tahun kemudian [ada perjumpaan kedua di PD, Southgate kembali bersama Inggris menghadapi Tunisia sebagai pelatih.

Belum selesai dengan dirinya sendiri, inilah sindrom yang kerap dihadapi timnas Inggris saat menghadapi PD dan Piala Eropa. Jika tim-tim mapan mengalami mental block saat menghadapi tim-tim tertentu, kesebelasn Inggris seolah menjadi mental block bagi dirinya sendiri. Hampir pada setiap penyelenggaraan PD mereka selalu bermaterikan pemain yang sarat pengalaman serta talenta muda yang menjanjikan. 

Ketidakmampuan menyelesaikan dirinya sendiri pada dua penyelenggaraan PD terakhir mereka hanya mampu menembus babak 16-besar, bahkan pada PD 2014 mereka tidak lolos fase grup D dengan hanya mampu bermain imbang saat menghadapi Kosta Rika.

Prediksi pertandingan

Cukup mengejutkan ketika Southgate mencoret kiper senior Joe Hart dari skuad Inggris di PD 2018. Hal sama dilakukan pada pengatur serang Arsenal Jack Wilshere yang dianggap tidak berada pada performa terbaik.

Sebagai gantinya Southgate akan menempatkan gelandang Liverpool Johan Henderson sebagai jenderal lapangan tengah bersama gelandang-gelandang muda Dier, Walker, dan Lingard. Selain Gary Cahill, Ashley Young, dan Jamie Vardy, materi pemain Inggris di bawah usia kepala tiga. Pemain-pemain muda Dier, Walker, Lingard, Sterling, Dele Ali, dan Marcus Rashford tentu berharap bisa memberikan yang terbaik di PD 2018 yang akan menjadi ujian dan pembuktian permainannya.

Henderson akan beradu strategi dengan gelandang-gelandang Tunisia yang dimotori gelandang serang klub Renes-Prancis Wahbi Khazri. Dengan menempatkan lima gelandang, pelatih Tunisia Maaloul mencoba memanfaatkan lebar lapangan melalui kedua pemain sayapnya Badri dan Ben Amor. Ini tentu akan menyajikan permainan bola-bola panjang dimana kedua pemain sayap Tunisia akan bertarung melawan gelandang sayap Inggris Raheem Sterling maupun Dele Ali untuk mengamankan aliran bola dari sisi lebar lapangan.

Secara skill-performa Sterling dan Ali dengan kemampuan penetrasi ke kotak penalti lawan ataupun membongkar pertahanan sayap masih di atas pemain Tunisia. Menarik jika permainan bola panjang dimainkan oleh Southgate karena akan memudahkan Henderson untuk memberikan tekanan di jantung pertahanan Tunisia. Satu hal, Southgate tentu ingin mengulang kemenangan atas Tunisia di ajang PD saat dirinya membawa kesebelasan Inggris sebagai pelatih.

Sekali lagi, jika kesebelasan Inggris mampu menyelesaikan dirinya sendiri, sulit bagi Tunisia untuk sekedar mengimbangi permainan Inggris hampir di semua lini. Hanya yang patut dicatat, panggung PD bukanlah tentang materi pemain semata. Ada banyak hal terlebih mental dan bebas bermain yang kadang bisa menentukan hasil yang berbeda.

Jadwal pertandingan

Kesebelasan Inggris akan mengawali pertandingan fase grup G melawan Tunisia di Volgograd Arena, Volgograd Senin (18/6) pukul 21.00 waktu setempat atau Selasa (19/6) pukul 01.00 WIB.

Perkiraan susunan pemain:

Inggris (3-4-2-1) : Butland/Pickford (gk), Cahill, Stones, Maguire, Dier, Walker, Henderson, Lingard, Sterling, Dele Ali/Vardy, Kane. | pelatih: Gareth Southgate

Tunisia (3-5-2): Mathlouthi (gk) Skhiri, Maaloul, Ben Youssef, Badri, Sassi, Khazri, Chaalali, Ben Amor, Khaoui, Khalifa. | pelatih: Nabil Maaloul

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home