Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Moh. Jauhar al-Hakimi 22:25 WIB | Jumat, 15 Juni 2018

Ulangan Piala Konfederasi 2017

Jelang Pertandingan Jerman vs Meksiko
Pertandingan kesebelasan Jerman melawan Meksiko pada Piala Konfederasi 2017. (Foto: gannet.cdn)

SATUHARAPAN.COM - Dalam perhelatan Piala Dunia, Meksiko adalah kesebelasan langganan partai final. Meksiko adalah salah satu kekuatan sepakbola di zona Concacaf. Dalam turnamen Gold cup yang diikuti negara-negara yang berada di zona Concacaf, Meksiko telah menjuarai sebanyak 7 kali. Keikutsertaannya di Copa America yang diikuti negara Amerika Selatan (Conmebol) pun tidak bisa dianggap remeh. Mereka sempat menjadi runner up pada Copa America 1993 dan 2001, serta peringkat ketiga pada Copa America 1997, 1999, dan 2007. Prestasi yang akan membuat tim manapun akan berhati-hati saat menghadapi kesebelasan Meksiko.

Pada PD 2014 Meksiko menembus babak 16-besar setelah pada fase grup A menahan imbang tuan rumah Brasil dan menekuk tim kuat Afrika Kamerun dan Kroasia. Dalam partai yang ketat mereka disingkirkan Belanda dengan skor 2-1 dalam drama yang menyakitkan: gol penalti pada injury time setelah sempat memimpin 1-0.

Pada PD 2018 Meksiko tergabung dalam grup berat F bersama tim spesialis turnamen Jerman, Swedia, dan Korea Selatan. Mengawali pertandingan fase grup F, mereka akan menghadapi juara bertahan Jerman.

Jerman sebagaimana PD 2014 yang dijuarainya, datang ke PD 2018 Rusia dengan optimisme tinggi dan skuad muda yang terus mengisi skuadnya dalam satu dasa warsa terakhir. Menjalani kualifikasi PD 2018 zona Eropa di grup D, Jerman menjadi satu-satunya kesebelasan yang mencatat hampir sempurna. Sepuluh pertandingan dimenangi menyingkirkan tim-tim kuat Rep. Ceko dan Norwegia.

Pembinaan pemain usia muda yang dilakukan federasi sepakbola Jerman DFB sesaat setelah mereka babak belur pada babak final Piala Eropa 2000 menjadi model yang berhasil untuk pembinaan pemain usia muda yang berkelanjutan. Hasilnya mereka selalu lolos ke babak 4-besar sejak PD 2006 dengan kekuatan dan gaya bermain yang berbeda: menyerang sejak menit awal. Sebuah revolusi pada kesebelasan yang lambat panas sehingga kerap dijuluki tim Diesel. Yang mungkin agak berbeda adalah PD 2002, dengan materi pemain yang bisa dikatakan seadanya mereka berhasil menembus partai final sebelum dihentikan Brasil dalam sebuah pertandingan yang tidak berimbang.

Kekuatan Jerman hasil revolusi terlihat jelas pada PD 2010, sayang mereka harus menghadapi tim kuat Spanyol yang sedang dalam penampilan terbaiknya. Meski begitu mereka memperlihatkan permainan yang bertenaga pada babak sebelumnya. Inggris ditekuk dengan skor yang telak 4-1 di babak 16-besar, selanjutnya Messi dan kawan-kawan ditaklukkan dengan 4 gol tanpa balas di partai 8-besar. Setelah dikalahkan Spanyol di partai semi final, Jerman mengakhiri PD 2010 di peringkat ketiga setelah mengalahkan Uruguay dengan skor 3-2.

Di PD 2014 Jerman menunjukkan keperkasaannya. Lolos dari fase grup G, mereka menghentikan langkah Alhazair dan Prancis di babak selanjutnya. Pada babak empat besar menjadi sejarah besar bagi timnas Jerman saat mereka mampu menekuk favorit juara sekaligus tuan rumah Brasil dengan skor yang fantastis 7-1. Di hadapan Jerman, kesebelasan Brasil di hadapan pendukungnya seolah menjadi tim yang sedang belajar sepakbola. Di final Jerman menaklukkan tim kuat lainnya Argentina.

Kesebelasan Jerman dan Meksiko telah bertemu sebanyak 11 pertandingan dengan kemengan diraih Jerman sebanyak 5 pertandingan. Meksiko sekali memenangi pertandingan yang terjadi 33 tahun silam. Lima pertandingan berakhir imbang. Di babak final PD kedua kesebelasan pernah bertemu pada babak gugur sebanyak 3 pertandingan yang kesemuanya dimenangi Jerman. Pertemuan terkahir terjadi pada Piala Konfederasi 2017 dengan kemengan Jerman 4-1.

Prediksi pertandingan

Datang ke Piala Konfederasi 2017 yang diselenggarakan di Rusia, Jerman membawa skuad muda diluar tim inti yang memenangi PD 2014. Hasilnya dengan skuad muda mereka memenangi 4 pertandingan dan ditahan imbang Chili pada fase grup. Saat bertemu di partai puncak, Chili harus mengakui keperkasaan tim muda Jerman. Dengan tim yang sama mereka mengalahkan Meksiko dengan skor telak 4-1 dimana seluruh gol dicetak penyerang muda Jerman. Gelandang serang Goretska memborong dua gol sementara Timo Werner dan Amin Younes masing-masing menyumbang 1 gol.

Perjumpaan dengan Meksiko pada fase grup F sepertinya akan berjalan saat mereka bertemu di semi final Piala Konfederasi 2017. Jerman masih terlalu tangguh hampir di semua lini dibanding Meksiko. Terlebih tampil di Piala Dunia yang seolah menjadi rumah abadi tim Jerman, tidak ada alasan bagi Meksiko untuk tampil lebih berhati-hati jika tidak ingin mengulang kejadian di Piala Konfederasi 2017.

Bagaimanapun Jerman hadir dengan kekuatan yang merata di seluruh materi timnya. Jika bisa tampil konsisten dan cool seperti biasanya, sulit bagi Meksiko menghadang Jerman di fase grup.

Jadwal pertandingan

Dengan skuad yang hampir sama (Piala Konfederasi 2017) kedua kesebelasan akan bertemu Stadion Luzhniki, Moskow pada fase grup F, Minggu (17/6) pukul 18.00 waktu setempat atau pukul 22.00 WIB.

Perkiraan susunan pemain:

Jerman (4-2-3-1) : Manuel Neuer (gk), Kimmich, Boateng, Rudiger/Hummels, Marvin Plattenhardt, Khedira/Gundogan, Ozil, Gorretska, Kroos/Draxler, Rudy, Reuz/Werner. | pelatih: Joachim Low

Meksiko (3-4-3) : Ochoa (gk), Araujo, Ayala/Reyes, Moreno, Molina, Marquez, Guardado, Fabian, Vela, Chicharito Hernandez, Damm/Jimenez. | pelatih: Juan Carlos Osorio.

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home