Loading...
RELIGI
Penulis: Melki Pangaribuan 15:58 WIB | Kamis, 20 Februari 2020

Umat Hindu Belitung Rayakan Galungan

Perayaan Galungan umat Hindu di Belitung (Foto: Antara)

SUNGAILIAT, SATUHARAPAN.COM - Umat Hindu di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merayakan hari raya Galungan dalam memperingati kemenangan Dharma atau kebaikan melawan Adharma atau keburukan yang berlangsung secara khidmat dan penuh kedamaian, Rabu (19/2).

"Hari Raya Galungan dimaknai dengan mengucap syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) agar selalu di berikan pikiran dan tingkah laku yang baik sesuai Dharma," kata Ketua Adat Trans Bali, I Negah Oka di Sijuk, Belitung, Rabu.

Menurut dia, Hari Raya Galungan dirayakan oleh umat Hindu setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali yaitu pada hari Budha Kliwon Dungulan (Rabu Kliwon wuku Dungulan) sebagai hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).

Dalam kesempatan, umat Hindu di Belitung merayakan persembahyangan dalam rangka hari raya Galungan di tiga Pura yakni Pura Daleem Peed dipimpin oleh Pinandita Ketut Sija, Pura Ulun Jagat yang dipimpin oleh Pinandita I Wayan Mudya dan Pura Desa Puseh Giri Jati yang dipimpin oleh Pinandita Ida Bagus Putu Anom.

"Jadi ada ratusan umat Hindu yang ikut persembahyangan dalam rangka Hari Raya Galungan pada hari ini," ujarnya.

Ia mengucapkan selamat Hari Raya Galungan kepada seluruh umat Hindu dengan harapan agar selalu diberikan pikiran dan tingkah laku yang baik sesuai dengan kebaikan atau dharma.

"Mari memulai melaksanakan jalan kebaikan dan kebenaran sebagai tuntunan untuk menjalankan segala "Swadarmaning" kehidupan di dunia," katanya.

DLHK Denpasar Siagakan Tenaga Ekstra

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLKP) Kota Denpasar, Bali menyongsong perayaan hari suci Galungan telah menyiapkan tenaga kebersihan lebih banyak, karena perkiraan volume sampah akan meningkat dibanding hari biasa.

"Kami pun menyiapkan tenaga kebersihan lebih ekstra, karena peningkatan volume sampah biasanya terjadi bertepatan dengan hari suci Galungan pada Rabu (19/2). Sampah yang mendominasi juga kebanyakan sampah organik yang dapat diolah menjadi kompos," kata Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3, DLHK Kota Denpasar, I Ketut Adi Wiguna saat dikonfirmasi di Denpasar, Rabu.

Ia menjelaskan, adapun prediksi peningkatan volume sampah khusus hari suci Galungan berkisar 50-60 persen dari hari biasa yakni 600-800 ton per hari. Guna memaksimalkan penanganan sampah tersebut sebagai upaya menciptakan Kota Denpasar yang bersih dan asri, DLHK Kota Denpasar menyiagakan 36 unit armada dengan 400 personel, termasuk tenaga kebersihan pada hari suci Galungan dan Kuningan.

"Kami telah menyiapkan armada dan personel termasuk tenaga kebersihan, sehingga upaya menciptakan Denpasar yang bersih dan asri dapat diciptakan," ujarnya.

Adi Wiguna mengatakan pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk aktif menjaga kebersihan lingkungan serta mengurangi jumlah sampah. Selain itu, pemilahan sampah dari rumah tangga juga sangat penting sehingga mampu meminimalkan sampah menuju tempat pembuangan akhir (TPA). Selain juga untuk membatasi dan mengurangi penggunaan plastik.

"Kami minta kepada masyarakat agar mengurangi dan membatasi penggunaan bahan plastik sekali pakai, serta selalu membawa tas belanja ramah lingkungan yang bisa dipergunakan berkali-kali, dan ikut serta memilah sampah dari rumah tangga," ucapnya.

Ia mengharapkan guna menjaga lingkungan agar tetap bersih, maka masyarakat wajib memilah sampah di sumbernya, termasuk dapat memproses menjadi kompos skala rumah tangga serta ikut program swakelola sampah.

"Kami ingatkan kepada warga untuk tidak memakai kantong plastik dan wajib membawa tas ramah lingkungan setiap belanja, baik di pasar tradisional mau swalayan," kata Adi Wiguna menegaskan. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home