Loading...
EKONOMI
Penulis: KP1 00:00 WIB | Rabu, 27 Maret 2013

UNEP Dorong Pemakaian Kendaraan Yang Lebih Bersih

UNEP Dorong Pemakaian Kendaraan Yang Lebih Bersih
Mobil dengan bahan bakar ramah lingkungan tentu akan mengurangi tingkat polusi udara terutama di perkotaa. (dok. ezota.com)
UNEP Dorong Pemakaian Kendaraan Yang Lebih Bersih
UNEP, United Nations Environment Programme. (dok. UNEP)

[JAKARTA] Program Lingkungan PBB (United Nation Enviromental Program/UNEP) mendorong pemakaian kendaraan yang lebih hemat bahan bakar dan lebih bersih. Selama dekade mendatang diharapkan akan diinvestasikan dana lebih US$ 400 triliun dalam pengembangan bahan bakar dan kendaraan yang bersih. Demikian diberitakan situs UNEP, pekan lalu.

Jumlah kendaraan di dunia diperkirakan lebih dari satu miliar unit dan akan menjadi 2,5 miliar pada 2050. Sekitar 90 persen pertumbuhan kendaraan itu terjadi di negara-negara bukan anggota OECD (The Organisation for Economic Cooperation and Development / Organisai untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi).

Disebutkan bahwa efisiensi rata-rata konsumsi bahan bakar kendaraan semakin parah dan produksi karbon dioksida (CO2) terus meningkat. Itu sebabnya, sekalipun efisiensi bahan bakar di negara anggota OECD semakin baik, emisi karbon dioksida secara global terus meningkat dan diperkirakan makin tajam pada tahun-tahun mendatang.

Meningkatkan efisiensi bakar sangat bermanfaat bagi kesehatan, lingkungan alam dan ekonomi. Hal ini termasuk pengurangan emisi karbon untuk meningkatkan kualitas udara perkotaan, penurunan ketergantungan negara pada minyak dan transportasi yang lebih murah bagi konsumen.

UNEP mendorong negara-negara memempromosikan kendaraan lebih bersih dan lebih efisien, seperti mesin yang lebih kecil (dengan kekuatan lebih), mobil lebih ringan dan teknologi ban untuk meningkatkan efisiensi kendaraan, kendaraan hibrida dan kendaeraan listrik.

Menurut UNEP, kebijakan yang sukses merupakan gabungan kebijakan fiskal (keringanan pajak untuk kendaraan bersih), komunikasi (seperti petunjuk tingkat efisiensi), dan pembatasan impor kendaraan bekas. Sayangnya, kerbanyakan negara-negara berkembang tidak menerapkan kebijakan tersebut. Oleh karena itu, UNEP mendorong adanya transfer teknologi dan kebijakan.

UNEP dalam kerja sama dengan sejumlah lembaga telah mengembangkan program GFEI (Global Fuel Economy Initiative) pada 2008 dan berharap ada efisiensi penggunaan bahan bakar sampai dua kali lipat pada 2050. Sekarang ini tercatat konsumsi bahan bakar rata-rata kendaraan di dunia mencapai 81 liter per 100 kilometer, dan diharapkan meningkat menjadi 41 liter per 100 kilometer.

Editor : KP2


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home