Loading...
DUNIA
Penulis: Eben E. Siadari 13:57 WIB | Selasa, 17 Januari 2017

Uni Eropa Tolak Pemindahan Kedubes AS ke Yerusalem

Federica Mogherini (Foto: britannica.com)

BRUSSEL, SATUHARAPAN.COM - Menteri-menteri luar negeri Uni Eropa menentang rencana  Presiden terpilih AS Donald Trump untuk memindahkan Kedutaan AS di Israel ke Yerusalem. Ia memperingatkan langkah tersebut bisa memicu ketegangan dengan dunia Arab.

"Hal ini sangat penting bagi kita semua untuk menahan diri dari tindakan sepihak, terutama yang dapat memiliki konsekuensi serius di sektor besar opini publik di sebagian besar dunia," kata Kepala urusan Luar Negeri Uni Eropa, Federica Mogherini pada hari Senin (16/01) setelah memimpin pembicaraan para menlu Eropa di Brussels.

"Kami berharap bahwa akan ada refleksi pada konsekuensi dari setiap langkah yang diambil," kata dia, dikutip dari AP.

Mogherini mengatakan bahwa delegasi Uni Eropa akan mempertahankan kedutaan mereka di Tel Aviv dan terus menghormati resolusi PBB yang menentang pendudukan yang dilakukan Israel terhadap Yerusalem timur, yang ingin dijadikan sebagai ibu kota negara masa depan rakyat Palestina.

“Saya yakin ini sangat penting bagi kita semua untuk tidak melakukan aksi sepihak, khususnya terhadap isu yang memiliki dampak serius dalam opini publik yang luas di sebagian besar dunia,” ujar Mogherini, sebagaimana dilansir dari AFP, dalam konferensi pers ketika ditanya tentang rencana yang dinyatakan Trump.

Mogherini mengatakan bahwa awalnya dia tidak dapat menjawab pertanyaan hipotesis ketika Trump belum secara resmi menjabat sampai dilantik pada Jumat dan belum ada keputusan yang diambil terkait pemindahan kedutaan tersebut.

Namun, dia menambahkan: “Tentu, saya khawatir bahwa sebagian besar pendapat publik di seluruh dunia yang cukup signifikan - dunia Arab dan juga Afrika, Asia dan di beberapa bagian Eropa - akan bereaksi terhadap langkah yang pasti tidak sesuai dengan… konsensus internasional.”

Dia mengutip konsensus yang terkandung dalam resolusi 478 Dewan Keamanan PBB pada 1980 yang menentang pencaplokan Israel terhadap Yerusalem timur sebagai bagian dari ibu kota mereka.

Israel merebut Yerusalem timur dalam perang 1967 dan kemudian menganeksasinya - dalam sebuah langkah yang tidak diakui oleh masyarakat internasional - menyatakan bahwa semua kota itu adalah ibu kota mereka secara keseluruhan.

“Ketika berkaitan dengan Yerusalem, Uni Eropa akan terus menghormati konsensus internasional yang terkandung dalam resolusi 478 Dewan Keamanan PBB tahun 1980,” ujar mantan menteri luar negeri Italia tersebut.

“Kami tentu tidak akan memindahkan delegasi kami yang berada di Tel Aviv,” katanya.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home